Lingkarjatim.com – – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua yang dilaksanakan hari ini ternyata tidak berpengaruh di daerah setempat saja, namun juga berpengaruh ke daerah-derah lain diluar Jakarta. Seperti di Bangkalan misalnya, sudah beberapa hari ini kantor DPRD Bangkalan sepi. Ada anggapan para anggota Dewan ikut mengawal pilkada di Jakarta.
Salah satunya disampaikan oleh Hakim, pentolan Aktivis Gelora Mahasiswa Penyelamat Rakyat (Gempar) itu mengatakan bahwa dari info yang di dapatnya sejak hari minggu yang lalu sampai hari ini anggota DPRD Bangkalan lebih memilih untuk pergi ke Jakarta. “Anggota DPRD Bangkalan lebih memilih konsentrasi memenangkan pasangan calon Gubernur DKI dari masing-masing partainya,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (19/04/2017).
Menurutnya, anggota Dewan telah menggunakan anggaran dari negara untuk pergi ke jakarta dengan dalih Kunjungan Kerja (Kunker). Ia merasa anggota Dewan telah menyalahgunakan fasilitas Negara untuk kepentingan partai. “Mereka ke jakarta bukan kunker tapi karena ditugaskan oleh partainya masing-masing jelas itu salah,” imbuhnya.
Dikatakan Hakim, ia mengaku sangat prihatin sekali dengan kelakuan para wakil rakyat yang seperti itu. Karena menurutnya apa yang dilakukan oleh mereka pasti sangat merugikan rakyat Bangkalan. “Kalau seperti itu kan anggota dewan tidak memikirkan kepentingan rakyat tapi malah mementingkan Pilgub DKI yang bukan kapasitas mereka,” katanya.
Menanggapi hal itu Sekretaris DPRD Bangkalan AK Setiajid berdalih bahwa anggota DPRD Bangkalan ke Jakarta murni dalam rangka Kunjungan Kerja (Kunker). “Yang saya tahu itu kunker Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati, tidak ada agenda lain,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (19/04/2017).
Dikatakannya, kunker pansus LKPJ Bupati tersebut dimulai sejak hari minggu (16/04/2017) sampai dengan hari selasa (18/04/2017). Menurutnya pansus tersebut terdiri dari 25 anggota DPRD Bangkalan berdasarkan jadwal kegiatan di DPRD. “Itu sudah sesuai dengan jadwal yang di musyawarahkan oleh Badan Musyawarah (Bamus) pada tanggal 29 Maret,” imbuhnya.
Sayangnya, saat ditanya mengenai berapa anggaran untuk pansus kunker tersebut, ia tidak bisa menjelaskan dengan alasan belum mengetahui secara rinci anggaran yang digunakan. Ia masih menunggu tagihan transport, hotel dan lain-lain. “Kalau sekarang saya belum bisa memastikan mas nanti lah kalau sudah rinciannya di ketahui,” pungkasnya.
Reporter : Salim