Persoalam Pantai Lombang Kian Pekat, Dari Branding Hingga Kotoran Kuda

Reses yang digelar oleh H.  Masdawi anggota DPRD II Sumenep fraksi Demokrat di pantai Lombang

SUMENEP, Lingkarjatim. com-Persoalan yang ada di Pantai Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep kini semakin pekat, tidak hanya persoalan branding pantai cemara (sebutan Pantai Lombang) yang selama ini dinilai dianak tirikan oleh pemerintah, namun beberapa persoalan lain juga muncul, mulai dari penataan lokasi wisata hingga kotoran kuda.

Ketika reses dilakukan oleh anggota Komisi II DPRD Sumenep fraksi Demokrat, H. Masdawi, yang ditempatkan di Pantai Lombang, Senin (19/11/2018), seorang masyarakat mengutarakan salah satu persoalan yang ada di Pantai Lombang.

Masyarakat menilai, keberadaan kuda yang digunakan sebagai hiburan untuk ditunggangi oleh pengunjung sebenarnya sangat menganggu bagi pangunjung Pantai Lombang.

Pasalnya, sejumlah kuda yang beroperasi diwilayah pantai, kerap mengeluarkan kotorannya tanpa bisa diatur. Sehingga membuat lokasi pantai bau, dan membuat risih.

Menjawab persoalan yang disampaikan masyarakat, Kadisparbudpora Sumenep yang hadir pada reses itu, Sofiyanto mengklaim, bahwa dirinya sebenarnya sudah memiliki konsep terkait persoalan kotoran kuda.

Pihaknya mengaku ingin membuat pangkalan khusus untuk kuda, sehingga pemilik kuda hanya menjajakan tiket, tanpa menjajakan kudanya, hanya saja karena suatu kendala, rencana itu gagal diterapkan.

“Masyarakat tinggal menjajakan tiketnya, sehingga masyarakat yanh hendak menunggangi kuda bisa langsung kepangkalan, jadi kotorannya tidak ada dipantai,” Kata Sofi.

Persoalan lain yang disampaikan masyarakat adalah mengenai infrastruktur. Mulai pintu masuk pantai hingga ke lokasi pantai, jalannya bisa dikatakan rusak berat.

Menurut Sofi, sebenarnya akses menuju Pantai Lombang hendak diperbaiki beberapa waktu lalu dengan menggunakan hotmix, namun diurungkan karena akan menggunakan paving yang dinilai lebih kuat dan lebih awet, sehingga membutuhkan anggaran yang lebih besar.

Sementara itu, H. Masdawi Anggota Komisi II DPRD Sumenep yang juga sebagai pegiat wisata pantai Lombang berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan kepentingan rakyat, khususnya terkait Pantai Lombang, sehingga dapat menunjang perekonomian masyarakat khususnya yang ada disekitar pantai lombang. Untuk itu, dia berharap Pantai Lombang agar dikelola pihak ketiga.

“Jika dikelola pihak ketiga, saya yakin PAD Pantai Lombang akan meningkat drastis, bisa meningkat hingga tiga kali lipat,” Tukasnya. (Lam/Atep/Lim)

Leave a Comment