SURABAYA, Lingkarjatim.com – Hasil Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur terkait insiden ambruknya ruang kelas SDN Gentong, Kota Pasuruan, sudah selesai. Hasilnya, ada tiga poin utama yang menjadi fokus pengujian labfor tersebut.
“Pertama terkait ambruknya atap sekolah itu sendiri, kemudian material bangunan, dan ketiga apa yang terjadi saat itu adalah penyangga atap sekolah mendadak ambruk,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, di Surabaya, Jumat (8/11/2019).
Barung mengaku telah mengantongi poin yang dipertanyakan publik penyebab ambruknya atap gedung. Salah satu penyebabnya adalah material pada kontruksi bangunan tidak sesuai.
“Misalnya material bangunan harusnya A, tapi materialnya menggunakan B dan lainnya. Nah, hasil labfor ini akan menjadi rujukan penyidikan dan penyelidikan kedepan, untuk mengungkap yang sebenarnya,” katanya.
Selain itu, lanjut Barung, hasil labfor juga ditemukan struktur bangunan yang harusnya kokoh justru rapuh. “Sekarang tinggal bagaimana soal dua hal, yakni perencanan dan pelaksana. Pelaksana adalah pelaksanan pembangunan, sedangkan siapa perencana kontruksi bangunan. Apakah Diknas, Dinas PU, atau siapa, ini yang nanti akan dilakukan kroscek untuk mengungkapnya,” kata Barung.
Barung memastikan akan memanggil pihak-pihak yang terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan tersebut. Nantinya, polisi Polres Pasuruan yang akan bertugas memanggil pihak-pihak tersebut.
“Perkembangan ini, saya belum keluarkan hasil labfor untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan. Kalau nanti sudah ada perbandingan, baru kita keluarkan untuk diketahui publik,” kata Barung. (Amal Insani)