Pentingnya Menanamkan Karakter Positif Sejak Dini Pada Generasi Muda

Oleh : QUTSIYATUL KAMILIYAH

OPINI, Lingkarjatim.com – Karakter merupakan hal penting di dalam sebuah kehidupan, utamanya kita sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain.  Karakter menggambarkan diri seseorang yang sebenarnya. Karakter akan terbentuk seiring berjalannya waktu sesuai dengan pengalaman-pengalaman kehidupan yang dihadapi oleh seseorang. Karakter dapat berbentuk positif dan negatif, tergantung dari cara seseorang berfikir dan mengolah suatu kejadian atau pengalaman kemudian mengimplementasikannya pada cara bersosialisasi atau berhubungan dengan orang lain. Karakter positif akan membawa seseorang ke dalam jalinan sosial yang baik di masyarakat, dan akan membawa pribadi seseorang ke dalam hal-hal yang positif pula.

Dimulai dari organisasi terkecil kita yaitu keluarga. Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Di dalam sebuah keluarga setiap anggota akan selalu berinteraksi satu sama lain. Interaksi yang baik di dalam suatu keluarga akan menimbulkan karakter positif pada masing-masing anggota keluarga. Oleh karena itu, keharmonisan di dalam sebuah keluarga sangat berpengaruh besar. Jika seseorang memiliki keluarga yang harmonis maka cara berfikir dan berperilaku anggota keluarga tersebut akan baik pula, karena mereka akan mengaplikasikan apa yang mereka terima dan alami dari sebuah hubungan yang terjalin dari keluarga mereka. Maka, keluarga memiliki peran penting dalam membentuk suatu karakter.

Menanamkan karakter positif dimulai sejak seseorang lahir adalah lebih efektif dan berpengaruh besar akan keberhasilannya dari pada membentuk karakter anak atau anggota keluarga ketika ia mulai beranjak remaja. Mengapa demikian, karena seorang anak yang sudah terbiasa dibiarkan bergaul bebas dan bertindak sesukanya dalam artian membiarkan anak tersebut begitu saja tanpa memberi arahan bagaimana sikap yang baik dan buruk, salah dan benar, maka hal itu akan membentuk suatu perilaku anak terus-menerus yang akan menjadi suatu kebiasaan. Ketika kebiasaan sudah terbentuk maka sulit bagi orang tua untuk mengubahnya. Selain dari bentuk pengarahan sejak dini, bentuk perilaku atau tindakan orang tua sangat berpengaruh penting dalam menanamkan karakter positif pada anak. Orang tua menjadi panutan pertama bagi anak-anaknya. Jika orang tua hanya memberi pengarahan atau nasihat kepada anaknya tanpa menerapkannya sendiri di dalam kesehariannya, maka yang akan terjadi anak tersebut tidak akan mendengarkan dan menerapkan apa yang sudah dikatakan oleh orang tuanya. Sikap dan perilaku orang tua menjadi panutan contoh bagi anak-anaknya.

Seiring berjalannya waktu, zaman semakin berkembang yang kita kenal dengan era globalisasi. Globalisasi menyebabkan dunia akan semakin terhubung dekat karena berkembangnya teknologi. Oleh karenanya, globalisasi menimbulkan perubahan didalam lingkup masyarakat. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari adanya globalisasi yaitu dapat berupa perubahan positif maupun negatif. Perubahan positif tentu tidak akan menjadi persoalan di dalam masyarakat. Berbeda dengan perubahan negatif yang menjadi hal penting yang harus difikirkan oleh masyarakat khususnya para pemimpin dan wakil-wakil masyarakat yang dipercaya oleh masyarakat dapat memimpin dan membawa masyarakat menuju kesejahteraan. Salah satu contoh perubahan negatif tersebut dapat berupa perubahan gaya hidup masyarakat. Budaya masyarakat semakin luntur akibat mengkonsumsi budaya asing. Masyarakat cenderung lebih konsumtif dari pada produktif sehingga banyak barang dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Akibatnya, pengangguran semakin banyak karena ketidak tersedianya lapangan pekerjaan yang mencukupi bagi masyarakat sehingga masyarakat tidak mampu bersaing dalam memenuhi kebutuhannya di era globalisasi ini. Hal ini, justru menimbulkan masalah baru yaitu kemiskinan semakin merajalela. Ditambah dengan korupsi dimana-mana yang dilakukan oleh pejabat-pejabat negara yang tidak bertanggung jawab. Ini semua adalah sebagian contoh dari permasalahan-permasalahan yang timbul akibat dari adanya era globalisasi yang tidak dibekali dengan sikap positif pada diri generasi muda sebagai penerus pendahulu serta calon pemimpin bangsa yang akan membawa perubahan yang lebih baik.

Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan arah bangsa ke depannya. Lantas  bagaimana jika generasi muda saat ini sudah tidak memiliki karakter positif di dalam dirinya, maka mereka hanya akan menimbulkan masalah baru di dalam masyarakat bukan menemukan solusi untuk sebuah masalah. Karakter positif yang dimiliki oleh generasi muda sebagai jati diri suatu bangsa. Jika generasi muda banyak yang memiliki karakter positif maka jati diri bangsanya akan baik pula. Dari sekian banyak permasalahan yang timbul di dalam sebuah negara khususnya di kalangan masyarakat dapat diatasi dengan peran serta generasi muda khususnya para pemuda, dimulai dari hal kecil yaitu merubah diri kita dengan hal yang positif. Kemudian kita latih dengan hal-hal mudah yang terlihat kecil dan sepele namun sangat penting jika banyak yang mengamalkannya. Contohnya membuang sampah pada tempatnya, jika setiap individu mengamalkannya maka lingkungan di Indonesia akan bersih dan terhindar dari banjir sehingga mengurangi bahkan mencegah timbulnya masalah-masalah baru di lingkungan masyarakat. Ini adalah contoh kecil dari sekian banyak hal positif yang dapat dilakukan oleh generasi muda dalam melakukan perubahan. Nah generasi muda yang berkarakter positiflah yang mampu melakukannya dalam  menjadi penerus estafet tonggak perubahan bangsa. Mereka akan mampu menjawab tantangan zaman dan tetap tenang dalam menghadapi situasi-situasi baru seperti perubahan-perubahan negatif yang timbul akibat globalisasi.

Penulis: Mahasiswa Jurusan Farmasi Universitas Muhammadiah Malang

Leave a Comment