Pengelolaan BUMDes di Sampang Terkendala Anggaran

Lebih lanjut ia menyampaikan, semenjak adanya Covid-19 angka perekonomian masyarakat desa menurun. Bahkan diakuinya ia sudah berupaya meningkatkan ekomomi masyarakat dengan cara memberikan pembinaan. Pembinaan itu juga dilakukan kepada BUMDes. Karena BUMDes tersebut sebagai lokomotif ekonomi desa.

“Saya selaku bidang ekonomi masyarakat sudah berupaya meningkatkan ekonomi masyarakat desa, termasuk juga pengelolaan BUMDes sebagai lokomotif ekonomi desa dengan cara pembinaan, dan itu harus maksimalkan dana desa,” imbuhnya.

Dijelaskan, ketika BUMDes itu sudah berkembang akan mendapatkan bantuan dari Provinsi. Terbukti pada tahun 2020 ada 2 BUMDes, dan tahun 2021 kemarin ada 5 BUMDes yang mendapatkan bantuan keuangan dari provinsi. Adapun bantuan itu diberikan kepada BUMDes yang berkembang dan terdaftar di Data Desa Center (DDC) Provinsi Jatim.

“BUMDes yang dapat bantuan dari Provinsi tahun 2020 ada 2 dan tahun 2021 ada 5. Kalau bantuan keuangan dari kabupaten belum ada karena memang keterbatasan anggaran,” pungkasnya.

“Kalau secara kelembagaan semua desa di Sampang sudah memiliki BUMDes, cuma belum semuanya mendaftar dan berkembang. Yang berkembang ada 55 dan Katagori maju ada 22 BUMDes, sisanya masih pemula,” timpalnya. (Jamaluddin)

Leave a Comment