Pengedar Pil Koplo di Surabaya Sasar Pelajar

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol, Rudi Setiawan

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Sebanyak 7 juta pil koplo yang berhasil digagalkan oleh Polrestabes Surabaya awalnya bakal diedarkan pada kalangan muda/mudi. Kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol, Rudi Setiawan, target sasarannya adalah khusus kalangan pelajar, mahasiswa dan muda/i di Jatim.

“Karena dengan harga murah, kalangan remaja seperti pelajar bisa membelinya. Makanya anak-anak muda menjadi target sasaran pengedar pil koplo ini,” kata Rudi, usai menghadiri acara peresmian gedung Polda Jatim yang baru direnovasi, di Surabaya, Selasa (27/8).

Kata Rudi, pil koplo tersebut dijual pengedar dengan harga murah, yakni Rp 2.000 per pil. Pil koplo tersebut merupakan pil jenis karnopen, salah satu jenis kategori narkotika.

“Jika pil ini dikonsumsi, maka pemakainya bisa mabuk melayang bahkan berhalusinasi. Pil ini bisa membuat kecanduan, dan efeknya bisa merusak saraf otak,” katanya.

Menurut Rudi, pengungkapan kasus jutaan pil koplo tersebut merupakan hasil pengembangan kasus temuan 150 ribu butir pil koplo tujuan Surabaya pada awal Agustus. Hingga akhirnya Tim Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap satu truk pil koplo pada akhir bulan ini, Senin, 26 Agustus 2018.

Untuk sementara, ada dua pelaku berhasil dibekuk, yakni MN (37), dan AZ (40). Kedua pelaku yang berperan sebagai kurir ini dibekuk di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

“Pelaku ini mengaku hanya sebagai kurir, pengirim saja. Mereka mengaku biasa dibayar hingga Rp1 juta rupiah dalam satu kali pengiriman,” ujarnya.

Dalam operasinya, lanjut Rudi, pengirim dengan si penerima tidak saling kenal. Kata Rudi, sistem ini merupakan sistem ranjau, dimana masing pelaku dengan peran berbeda tidak saling kenal satu sama lain.

“Sistem ranjau ini biasa dilakukan para pengedar, untuk mengelabui petugas,” ujarnya.

Terkait kasus tersebut, Rudi berjanji akan mengusut tuntas hingga ke akar-akarnya. Rudi juga belum mengetahui pasti jaringan pengedar jutaan pil koplo tersebut.

“Yang jelas kasus ini masih terus didalami, dikembangkan, untuk mengungkap dimana pusat produksi pil koplo tersebut,” kata Rudi. (Mal/Lim)

Leave a Comment