BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Bangkalan yang akan berlangsung pada Tahun 2018 mendatang. Ternyata oleh sejumlah pengamat politik menilai tetap akan dikuasai oleh keturunan Bani Kholil. Namun, para pakar politik hingga kini masih belum menyebutkan nama tokoh yang akan mendapatkan suara terbanyak pada pilkada serentak tersebut.
Pengamat politik sudah mengeluarkan prediksi-prediksi yang akan kembali berjaya menjadi penguasa Bangkalan dalam pilkada mendatang. Berdasarkan pengamatan pengamat politik Iskandar Zurkarnain, dirinya melihat bahwa Bangkalan tidak akan pernah lepas dari kekuasaan trah Bani Kholil. Sebab, kekuatan karismatik trah Bani Kholil sudah tertanam dalam diri masyarakat.
“Kita harus melihat kondisi real masyarakat yang mana sampai saat ini masih takdim terhadap para kiyai, Bahkan Karisma Syaichona Muhammad kholil masih sangat kuat, jadi masyarakat beranggapan kalau Bangkalan dipimpin oleh keturunan dari mbah Kholil maka kesejahteraan itu akan tetap terjaga,” katanya,
Pria yang juga dosen UTM itu menjelaskan bahwa dalam politik di Madura khususnya Bangkalan tidak akan lepas dari sosok kiyai dengan karisma keagamaannya dan itu sebagai penarik kekuatan massa yang dikemas dalam ranah politik.
“Meskipun tidak secara otomatis dari Bani Kholil, calon-calon yang akan muncul pastinya ada bekingan dari sosok kiyai, sebab masyarakat itu belum bisa lepas dari karisma keagamaan,” ucapnya.
Hal yang sama juga di utarakan oleh Surokim salah satu dosen Komunikasi politik di UTM, bahwa saat ini politik di Bangkalan untuk lima tahun kedepan trah Bani Kholil masih sangat dominan, Munculnya tokoh-tokoh alternatif menurutnya hanya menjadi pernak pernik demokrasi semata.
“Bagus untuk demokrasi, bagus untuk edukasi politik, tapi belum mampu untuk bisa menggoyahkan dominasi trah Bani Kholil,” ucapnya kepada wartawan Lingkarjatim.com
Surokim Abdus Salam, menilai sampai saat ini konsolidasi demokrasi di Bangkalan masih belum selesai, hal itu berakibat pada kekuatan kelas menengah kritis dan independen di Bangkalan tidak cukup memiliki kekuatan. “Banyak kekuatan kelompok kritis ini justru bergabung dilingkaran elit penguasa khususnya yang keluarga trah tadi, sehingga mereka akan menjadi antek-antek yang akan menguatkan elit-elit trah itu,” cetusnya.
Akan sangat sulit bagi calon-calon alternatif untuk menyaingi calon-calon dari trah Bani Kholil. Akan tetapi yang perlu diingat menurut surokim bahwa sekarang era demokrasi tiga dimana dominasi itu tidak mudah ada di elit trah.
“Artinya sekarang semua orang mudah melihat calon ini baik atau tidak melalaui informasi yang di share melalui media sosial, jadi pertaruran atau kontestasi antar Bani ini akan semakin menarik,” tandasnya. (ron/nir)