SURABAYA, Lingkarjatim.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, segera mengeluarkan pernyataan status darurat bencana. Langkah ini penting agar Pemkab Sumenep bisa memobilisasi semua sumber daya yang dimiliki untuk penanganan bencana.
“Karena itu Pemprov melalui BPBD Jatim mendorong Pemkab Sumenep segera mengeluarkan status darurat bencana. Dengan status darurat bencana itu, pemerintah daerah (Pemda) lainnya di Jatim bisa dengan mudah membantu Sumenep dalam memberikan bantuan untuk tangani bencana,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Aries Agung Paewai, dikonfirmasi, Senin (15/10).
Sebab, kata Aries, sesuai aturan bahwa pemda yang dilanda bencana wajib mengeluarkan status darurat bencana jika ingin mendapat bantuan penuh dari Pemprov termasuk dari berbagai daerah di Jatim. Dengan adanya status tersebut, maka semua sumber daya yang dimiliki pemerintah untuk menangani bencana bisa dikeluarkan untuk disalurkan ke daerah yang dilanda bencana. Sumber daya itu bisa berbentuk sumber daya manusia, peralatan, logistik hingga anggaran.
“Ini penting, kalau tidak ada surat status darurat bencana, maka proses administrasinya tidak bisa dilakukan, tidak bisa dikeluarkan,” kata Aries.
Aries mencontohkan, daerah-daerah di Jatim tidak bisa menyalurkan bantuan ke Sumenep selama pemerintah setempat tidak mengeluarkan status darurat bencana. Sebab, itu artinya pemerintah setempat masih mampu mengatasi sendiri tanpa ada bantuan dari daerah-daerah lainnya.
“Jadi, status darurat bencana itu syarat administrasi, bukti bahwa daerah setempat benar-benar butuh bantuan,” ujarnya.
Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,3 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Situbondo, Jatim dan Bali, pukul 01.57 WIB, Kamis, 11 Oktober 2018. Gempa terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo, Jatim, dengan kedalaman 12 Km.
Akibat terjadinya gempa tersebut, tiga orang meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka-luka. Selain korban jiwa, ratusan rumah rusak parah bahkan roboh. Daerah terparah di Kecamatan Gayam, Kabupaten Semenep, Madura. (Mal/Lim)