Pemkab Sampang Siapkan Fasilitas Khusus Bagi ODR dan ODP Corona

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 setempat menyediakan fasilitas kesehatan bagi pasien corona, baik Orang Dengan Resiko (ODR) hingga Orang Dalam Pemantauan (ODP) bahkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Soal penanganan pasien covid-19, Pemkab Sampang all out untuk proses penanganan sesuai perintah Bupati Sampang,” kata Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sampang, Agus Mulyadi.

Ia juga mengatakan untuk proses penanganan dilakukan secara komprehensif, mulai dari deteksi, screening awal, bahkan jika ditemukan gejala dan dugaan maka petugas medis dari tingkat daerah hingga desa akan melakukan stretching dan sterilisasi keluarga serta lingkungan disekitarnya hingga dirujuk ke Balai Latihan Kerja (BLK) Sampang.

“Bahkan jika pasien dibutuhkan rawat inap, kami sudah menyediakan rumah sakit rujukan yaitu RSUD Sampang dan BLK sebagai tempat isolasi,” tambahnya.

“Secara umum kami menjamin untuk penanganan para pasien yang nantinya memerlukan perawatan medis,” timpalnya.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis menjadi perhatian secara nasional, bahkan saat ini ini Pemerintah provinsi Jawa Timur sedang mencari supplier untuk melakukan pengadaan barang tersebut.

“Sambil menunggu distribusi APD dari provinsi, saat ini kami sudah siapkan kebutuhan hingga beberapa minggu ini,” imbuhnya.

Pihaknya berharap masyarakat paham dengan makna ruang isolasi dan karantina dalam proses penanganan pasien covid-19 yang sedang dalam proses penyediaan fasilitas oleh Pemkab Sampang, dimana isolasi diartikan sebagai sarana penanganan pasien covid-19 sementara selama 14 hari yang terdapat di BLK Kota Sampang.

“Sedangkan karantina diberlakukan kepada orang yang sehat namun berstatus ODR, contohnya pemudik dan pendatang dari luar daerah, jadi karantina hanya ditempati sementara oleh pendatang sambil lalu dipantau oleh petugas medis,” jelasnya.

Bahkan untuk kebutuhan sehari-hari akan didistribusikan secara langsung, namun jika ditemukan gejala maka akan dipindahkan ke tempat isolasi dan mendapatkan perawatan intensif dari petugas medis.

“Jadi sudah jelas, karantina akan dihuni pasien ODR, sedangkan isolasi ditempati pasien ODP,” tukasnya.

Sementara itu. Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Nur Alam mengaku bahwa ada 17 SDN di wilayahnya yang disiapkan menjadi tempat karantina bagi para pemudik. Gedung SDN tersebut tersebar di 14 Kecamatan di Kabupaten Sampang.

“Ada 17 SD yang disiapkan jadi tempat karantina bagi para pemudik, tidak hanya SD, kalau memang diperlukan bisa gedung SMP sesuai kesepakatan dan kebutuhan,” katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jatim Wahid Wahyudi menyampaikan untuk antisipasi wabah Covid-19, pihaknya meminta agar gedung SD di tiap daerah ikut serta disiagakan gedungnya sebagai tempat karangtina. 

“Ibu gubernur berkoordinasi dengan bupati/wali kota, dan dinas pendidikan kabupaten/kota agar mempersiapkan gedung-gedung SD untuk menampung atau tempat karantina bagi masyarakat yang datang dari luar daerah, khususnya sejak 14 hari kedatangan,” singkatnya. (Abdul Wahed) 

Leave a Comment