Pemkab Sampang Buka Wisata dengan Bersyarat

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang kembali membuka kunjungan wisata diwilayahnya dengan bersyarat akibat adanya wabah Covid-19. Pasalnya, membuka kunjungan wisata tersebut setelah kabupaten berjuluk Kota Bahari itu mendapatkan predikat level 1 dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Covid-19.

Kepala Disporabudpar Sampang Marnilem menyampaikan, wisata di Sampang sudah dibuka dan semua masyarakat diperbolehkan berkunjung dengan bersyarat, yakni harus menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Selain itu, disetiap wisata harus menyediakan aplikasi peduli lindungi. Aplikasi tersebut berfungsi untuk mengecek pengunjung wisata apakah sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19.

“Wisata sudah dibuka setelah Kabupaten Sampang dapat predikat level 1 dari PPKM Covid-19, tapi dibuka dengan catatan prokes dan wisata harus menyadiakan aplikasi Peduli Lindungi,” tuturnya, Selasa (26/10/21).

Menurutnya, penempatan aplikasi Peduli Lindungi itu ada kendala, karena banyak pengunjung wisata itu dari pedesaan, sehingga kebanyakan pengunjung tersebut tidak punya hendphone android. Namun, dirinya mengaku tetap akan mengupayakan pengunjung itu selektif, dan tetap menerapkan protokol kesehatan di semua wisata.

“Untuk menerapkan aplikasi Peduli Lindungi itu ada kendala, karena pengunjung wisata kebanyakan dari pedesaan,” imbuhnya.

“Paling banyak dikunjungi itu wisata camplong sama non malang,” timpalnya.

Sementara itu, General Manager pengelola Pantai Wisata Camplong Sampang Bambang Setiadi menyampaikan, pembukaan wisata melalui surat resmi dari dinas terkait sudah dibuka mulai tanggal 14/10 kemarin, namun hingga saat ini pengunjung wisata belum optinal, karena ekonomi masyarakat belum stabil.

Tidak hanya itu, hingga saat ini karyawan wisata hotel Camplong belum bekerja secara maksimal, artinya masih sif-sifan, sebab akibat Covid-19 kondisi ekonomi turun drastis.

“Untuk prokes kami maksimalkan, tetapi kondisi pengunjung masih sepi. Selain itu, karyawan kami masih sif-sifan 10 hari kerja, dan 10 hari libur. Jadi, ekonomi masih belum mampu,” pungkasnya. (Jamaluddin).

Leave a Comment