SUMENEP, Lingkarjatim.com – Kasus penembakan Ibnu Fajar (42) warga Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep hingga saat ini masih misterius. Meskipun sudah terjadi delapan bulan yang lalu (April 2018), pihak kepolisian belum berhasil mengungkap pelaku penembakan misterius yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Sumenep, AKP. Tego S. Marwoto mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil penelitian barang bukti dari Kepolisan Daerah (Polda) Jawa Timur.
“Kitapun sebenarnya juga sudah bekerja sama dengan tim IT nya Polda, di back up sama Jatanras nya Polda juga, jadi saya belum mendapat hasil analisa yang dilakukan IT Polda,” Kata Tego.
Tego Menambahkan, Kasus penembakan di Pulau Talango memiliki tingkat kesulitan yang lebih jika dibandingkan dengan kasus lain yang saat ini sudah berhasil diungkap oleh Polres Sumenep.
“Masing-masing peristiwa kasus pembunuhan itu punya tingkat kesulitan yang berbeda-beda,” Tukasnya.
Untuk diketahui, pada Jumat 20 April 2018, Ibnu Hajar ditembak orang tak dikenal sekitar pukul 18.45 Wib saat hendak mengirim beras ke panti asuhan, di Dusun Beringinan, Desa Gapurana, Kecamatan Talango, Sumenep.
Korban ditembak saat mengendarai motor Honda Beat bernopol B 4906 TCJ warna putih, dengan membawa karung berisi beras. Saat keluar rumah sekitar 10 meter, korban ditunggu oleh seseorang. Lantas korban ditembak dari jarak dekat dan menyebabkan Ibnu Hajar meninggal dunia. (Lam/Lim)