Payah, PT Sumekar Line Nunggak Gaji ABK dan Karyawan

Rapat Pemanggilan PT Sumekar Line di Ruang Rapat Komisi II DPRD Sumenep

SUMENEP, Lingkarjatim.com — Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Jawa Timur memanggil manajemen PT Sumekar Line, BUMD Sumenep yang bergerak dibidang transportasi.

Pemanggilan itu karena berhembus kabar, Anak Buah Kapal (ABK) Dharma Bahari Sumekar, kapal yang dikelola PT Sumekar Line tidak dibayar. Bukan ABK saja, karyawan perusahaan plat merah itu juga tidak dibayar.

Ketua Komisi II DPRD Sumenep, Subaidi mengatakan, PT Sumekar Line tidak membayar gaji karyawan dan ABK itu pada bulan Februari 2020 ini. Mereka tidak bayar itu, kata Subaidi karena alasan akhir-akhir ini penumpang kapal yang relatif sepi.

Hal itu, kata Subaidi menyebabkan Kapal Dharma Bahari Sumekar I gagal berlayar selama 2 kali. Akibatnya, masyarakat kepulauan dirugikan karena perekonomian masyarakat kepulauan menjadi tersendat.

“Satu sisi terindikasi bahwa itu memang sebetulnya bukan karena ada kerusakan kapal dan semacamnya, tapi karena faktor ABK nya yang tidak mau untuk berlayar,” kata Subaidi, Kamis (12/03).

Namun demikian, kata dia, pada rapat yang dihadiri langsung perwakilan ABK, Karyawan, dan Direktur Operasional PT Sumekar Line itu, pihak perusahaan berjanji akan segera melunasi tanggungan pada ABK dan karyawannya itu.

“Disaksikan perwakilan ABK, bahkan kapten kapal dan karyawan PT Sumekar Line sendiri, perusahaan berjanji akan membayar gaji mereka dalam waktu dekat ini,” tambah Subaidi.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Sumekar Line, Zainal Arifin mengklaim hal itu hanya keterlambatan pembayaran saja. Hal itu karena akhir-akhir ini penumpang kapal menuju kepulauan yang relatif sepi.

Selain itu, ia mengakan, hal lain yang menyebabkan ABK dan karyawannya tidak dibayar karena ada peralihan manajemen. Ia membantah, hal itu karena terjadi defisit pada keuangan PT Sumekar Line.

“Jadi ini karena penumpang sepi, karena banyak kapal perintis yang berlayar ke kepulauan, tapi beberapa bulan kedepan perintis kita juga akan beroperasi,” kata Zainal.

Ia mengatakan, ada sekitar 100 ABK dan karyawan belum dibayar dalam bulan ini. Total tagihan untuk gaji itu pun mencapai Rp 251 juta. Namun ia berjanji akan membayar tanggungan itu dalam waktu dekat.

“Dalam waktu dekat akan kami bayar. Bahkan besok atau kapan pasti tanggungan itu akan segera kami bayar,” ucap Zainal. (Abdus Salam).

Leave a Comment