Pasca Gempa, ITS Kirim Tim Identifikasi Rumah ke Lombok

Gambar ilustrasi

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, akan mengirimkan tim identifikasi gempa bumi berkekuatan 7.0 skala richter yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain bertugas mengidentifikasi, tim gabungan dari Departemen Teknik Sipil itu juga untuk membantu masyarakat setempat yang terdampak.

“Tim gabungan ini nantinya akan mengidentifikasi rumah warga setempat untuk dilakukan renovasi kembali,” kata Ketua Lab Beton Teknik Sipil ITS, Priyo Suprobo, dalam rilisnya yang diterima Lingkarjatim, Selasa (7/8).

Priyo mengatakan bahwa tim gabungan tersebut merupakan bagian dari Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS. Rencananya, dari 10 orang yang berada di PSKBPI ITS itu akan ada empat orang yang akan terjun langsung ke lapangan, yaitu Ir Faimun MSc PhD., Dr Wahyuniarsih, Dr Endah Wahyuni, dan Chandra Irawan ST., MT.

Kata Priyo, Tim Gabungan ITS ini nantinya bertugas membantu masyarakat setempat untuk mengevaluasi rumah-rumah mereka. Nantinya tim akan memetakan mana saja rumah yang masih layak huni, rumah yang harus diperkuat, dan rumah yang berbahaya atau sudah tidak boleh ditempati.

“Kami nantinya disana akan menggandeng tim dari Universitas Mataram (Unram), sebagai partner kami dalam membantu masyarakat setempat,” ujar mantan Rektor ITS ini.

Tak hanya itu, kunjungan tim gabungan juga bertujuan akan membagi pengalaman, pengetahuan dan mensosialisasikan kepada masyarakat setempat. Bagaimana tentang membangun rumah kuat dengan struktur tahan gempa. Tim gabungan juga akan memberikan software yang bernama Rapid Visual Screening ITS (R.V. SITS) kepada tim dari Unram.

“Software ini berfungsi untuk mitigasi bangunan tahan gempa, yang bisa mengetahui sebuah konstruksi apakah lemah terhadap gempa atau tidak,” kata pria yang juga menjabat sebagai ketua Senat Akademik ITS ini.

Sementara itu, Faimun selaku Ketua Tim Gabungan berharap software itu bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat, melalui Unram sebagai perwakilan atas hibah software tersebut.

“Karena software ini harus dijalankan oleh ahli, jadi tidak bisa masyarakat langsung yang mengoperasikannya,” kata Faimun.

Tim Gabungan ITS ini rencananya akan berangkat ke Lombok, NTB pada Rabu, 8 Agustus 2018. Karena saat ini pihak ITS masih menunggu konfirmasi pasti dari pihak Unram untuk mendampingi terjun ke lokasi pasca gempa.

“Pihak Unram saat ini masih berfokus dengan keluarga mereka masing-masing di sana. Nah, kita (tim ITS, red) akan terjun selama tiga hingga empat hari di NTB,” kata Faimun. (Mal/Lim)

Leave a Comment