Pantau Progres Penerbitan Kartu Tani, DPRD Sampang Datangi Kantor Bank BNI

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang bersama Dinas Pertanian (Dispertan) dan pihak terkait menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) ke kantor Bank BNI setempat untuk mengetahui proses penerbitan kartu tani di Kabupaten Sampang.

Pantauan di lokasi, rombongan dari Komisi II DPRD Kabupaten Sampang didampingi Dispertan melakukan dialog ekslusif dengan pihak bank kemitraan yang ditunjuk oleh pemerintah pusat, hal tersebut sebagai dampak ketidakpastian realisasi penerbitan kartu tani yang menjadi salah satu syarat utama untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Sampang, Alan Kaisan mengaku, sidak yang dilakukannya untuk memastikan proses pencetakan Kartu Tani serta melihat problem yang dimungkinkan terjadi di BNI Kabupaten Sampang.

“Setelah kami hearing, dari 79 ribu formulir yang disediakan oleh pihak BNI, tadinya ada 9 ribu, tapi karena tambahan menjadi 16 ribu form yang kembali lagi dari petani ke bank,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa dari 10 ribu kartu tani yang sudah tercetak masih dikirim ke pusat, tapi masih belum dilakukan injek kuota penerimaan pupuk, sehingga kondisi tersebut membuat proses penerbitan kartu tani yang dinilai memperlambat.

“Karena walaupun kartu tercetak kalau belum di injek, maka kartu itu masih belum bisa digunakan sebagaimana surat edaran KPK yang menyatakan untuk penebusan pupuk bersubsidi itu harus memakai kartu tani,” tambahnya.

“Makanya kami desak BNI dan Dinas Pertanian untuk segera diselesaikan segala proses tahapannya,” timpalnya.

Dikatakannya. Namun persoalan saat ini, proses injek yang harus dilakukan di pusat bukan dilakukan di daerah. Hal itu, menjadikan proses injek tekesan ribet dan akan memakan waktu yang lama. Padahal, diakuinya saat ini sudah mendekati musim tanam.

“Di Sampang sudah memasuki masa tanam, kalau perlu kami akan mendatangi BNI pusat, karena injek kartu ini harus ke pusat. Justru ini ribet dan lama,” kesalnya.

“Apakah tidak ada alat untuk disediakan di daerah agar injek kuota ke kartu tani bisa dilakukan di masing-masing cabang BNI,” tegasnya.

Sementara itu. Bagian Pimpinan Bidang Pemasaran, BNI Cabang Sampang, Hengki Hariadi mengatakan, sidak yang dilakukan rombongan Komisi II merupakan tindak lanjut dari rapat yang dilakukan sebelumnya yakni untuk memastikan Kartu Tani yang belum dicetak Bank.

“Jadi pak dewan ingin ngecek secara langsung apakah Kartu Tani itu ditindaklanjuti apa hanya sekadar omongan di saat rapat,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa progres pencetakan Kartu Tani, sudah sebanyak 10 ribu Kartu Tani yang dinyatakan sudah aktif namun masih menungu proses injek kuota penerimaan pupuk. Sedangkan jumlah formulir yang disebarkan yaitu sebanyak 79 ribu dan yang sudah kembali disetor ke pihak bank sebanyak 16 ribu.

“Enam ribu form masih proses input, senin depan sudah selesai. Nah sekarang ini, tinggal menunggu sisanya sekitar 62 ribu form yang dari petani belum disetorkan ke bank untuk di input dan injek,” tambahnya. (Abdul Wahed)

Leave a Comment