Oknum Korwil Pendidikan Tanjung Bumi Diduga Lakukan Pungli SK Pensiun

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Oknum Koordinator Wilayah (korwil) pendidikan di Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap Surat Keputusan (SK) pensiun tenaga kependidikan di kecamatan setempat.

Hal itu diketahui setelah salah satu guru sekolah dasar (SD) yang sudah pensiun di kecamatan Tanjungbumi mengadukan dugaan itu ke tim Lingkarjatim.com, Minggu (30/08).

Guru SD yang enggan disebutkan identitasnya itu menceritakan, oknum korwil kecamatan Tanjungbumi tersebut meminta tebusan SK pensiun kepada tenaga pendidik yang pensiun.

Dia menyebut, uang tebusan yang diminta oleh oknum korwil itu sebesar Rp 2 juta setiap SK jika ingin SK pensiun PNSnya keluar.

“Kalau hanya Rp 300-500 ribu itu masih wajar, tapi kalau Rp 2 juta ini sudah keterlaluan. Kan kasihan, sudah tidak dapat pesangon masih dimintai uang,” ungkapnya.

Mirisnya, lanjut dia, permintaan uang tebusan SK itu tidak hanya terjadi tahun ini, melainkan sejak oknum korwil itu menjabat di Tanjungbumi.

Selain itu, dia juga menceritakan, korwil pendidikan Tanjungbumi itu bukan kali pertama menjabat di Tanjungbumi, melainkan sudah kali kedua.

“Sebelumnya sekitar tahun 2011 dia (korwil) pernah menjabat disini, tapi dipindah karena ada masalah, dan baru pada tahun 2019 kemarin kembali lagi ke sini,” katanya.

Dia mengaku kasihan kepada tenaga pendidikan yang pensiun itu, sehingga dia memberanikan diri untuk mengadukan hal tersebut, sebab menurut dia, tidak sedikit tenaga pendidik yang datang dan curhat kepadanya soal uang tebusan SK itu.

“Sangat miris sekali, tenaga pendidik yang sudah pensiun ini kan tidak akan dapat gaji lagi, tapi untuk mendapatkan SK saja dia masih harus menebus Rp 2 juta ke korwil,” ucap dia.

Dia berharap dugaan pungli SK pensiun itu tidak terjadi lagi, sehingga tidak mencoreng nama baik pendidikan di Bangkalan khususnya di Tanjungbumi.

“Kami harap ke depannya tidak ada lagi pungli seperti itu, sehingga tidak merugikan orang lagi,” harapnya.

Sementara itu, korwil pendidikan kecamatan Tanjungbumi, Mohammad Said membantah adanya dugaan pungli SK pensiun itu. Menurutnya, mungkin hanya kesalah pahaman saja.

“Mohon maaf, tidak ada sama sekali bisa dicek.
Tidak ada sama sekali saya menarik SK pensiun,” bantahnya.

Menurutnya, mungkin yang dimaksud itu adalah sumbangan di sekolah masing-masing. Dia menegaskan bahwa dugaan pungli SK pensiu itu tidak ada.

“Mungkin itu dari sekolah, karena kalau ada guru yang pensiun pasti ada acara perpisahan, sehingga dimintai sumbangan. Kalau dari saya tidak ada,” tegasnya. (Moh Iksan)

Leave a Comment