Meningkat, Dinkes Catat Ada Sembilan Kasus Covid-19 XBB di Surabaya

SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes). Ini seiring meningkatnya kasus covid-19 varian baru XBB di Surabaya, meningkat sembilan kasus dari sebelumnya satu kasus.

“Sampai dengan saat ini yang terkonfirmasi kasus varian Covid-19 XBB ada sembilan kasus. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequenching (WGS) oleh ITD Universitas Airlangga (Unair),” kata Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina, di Surabaya, Rabu, 16 November 2022.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid – 19 maupun varian XBB, Nanik mengaku telah membuat SE (Surat Edaran) tentang antisipasi lonjakan kasus Covid-19. Salah satunya dengan mengimbau masyarajar, agar kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti pada awal-awal covid-19.

Selain itu, Nanik mengaku juga memasifkan pelaksanaan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment, serta melaksanakan kegiatan vaksinasi booster. Karenanya, pelaksanaan vaksinasi dioptimalkan dan konsisten dilaksanakan seluruh Puskesmas di Kota Surabaya dan gerai vaksinasi, seperti corner vaksinasi di mal atau lokasi yang memudahkan akses pelayanan bekerjasama dengan lintas sektor terkait.

“Capaian vaksinasi booster di Kota Surabaya sampai dengan 14 November 2022 sebesar 56,41 persen (dari target minimal 50 persen),” ujarnya.

Nanik mengaku bahwa kondisi BOR (Bed Occupancy Rate) TT (Tempat Tidur) Rumah Sakit di Kota Surabaya terus dipantau secara konsisten setiap hari dan masih dalam kondisi memadai. “Karena sebagian besar kondisi pasien yang terkonfirmasi bergejala ringan, seperti flu dan batuk. Mereka melakukan isolasi mandiri di rumah dibawah pemantauan Puskesmas wilayah domisili pasien,” katanya.

Sedangkan, beberapa pasien melakukan perawatan di RS karena memiliki komorbid dan berusia lanjut. Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya terus bersinergi melakukan pemantauan perkembangan kasus berkolaborasi dengan 3 Pilar di masing-masing wilayah.

“Semoga semua dapat terkendali. Serta, masyarakat harus memastikan status vaksinasi lengkap minimal sampai dosis 3. Sehingga dapat memberikan proteksi tambahan serta membentuk kekebalan kelompok secara optimal,” ujarnya. (Amal/Hasin)

Leave a Comment