SUMENEP, Lingkarjatim.com – Aktivitas pedagang di Pasar Pragaan, Kecamatan Pragaan, Sumenep Jawa Timur dinilai seringkali menganggu aktivitas warga, utamanya pengendara.
Pasar yang ada di Desa Pragaan Laok dan berada dipinggir jalan nasional itu seringkali membuat kemacetan panjang. Salah satu penyebabnya karena pedagang kambing di pasar itu meluber hingga tepi jalan.
Salah satu masyarakat setempat, Edy Masrul mengatakan, kemacetan di jalan nasional sekitar Pasar Pragaan sering terjadi akibat pedagang kambing yang lebih memilih menggunakan tepi jalan untuk berjualan.
Kejadian itu, kata dia sering terjadi kalau hari Rabu. Pasalnya, dihari itu merupakan hari yang digunakan pedagang untuk berjualan kambing.
“Bahkan sampai badan jalan, sehingga mengganggu pengguna jalan,” kata lelaki yang kerap disapa Masrul itu saat dihubungi media ini, Rabu (24/07).
Lebih lanjut, dia mengatakan, pedagang kambing memilih berjualan diluar pasar dan menggunakan tepi jalan karena tidak adanya pengawasan dari pihak terkait. Sehingga pedagang bisa leluasa berjualan sesuai dengan keinginan pedagang itu sendiri.
Padahal, kata dia, sebenarnya didalam Pasar Peragaan sendiri memiliki lokasi yang cukup luas. Lokasi di Pasar Peragaan sendiri dinilai mampu untuk menampung ratusan pedagang kambing tersebut. Sehingga tidak menggunakan tepi jalan dan tidak menganggu aktivitas pengendara.
“Ini bentuk lemahnya pengawasan, mestinya pihak Kecamatan juga ikut andil melakukan penertiban itu. Sehingga tidak mengganggu akses transportasi masyarakat. Apalagi, jalan tersebut merupakan jalan nasional yang setiap hari selalu ramai,” tambahnya.
Untuk itu, dia meminta Pemerintah Kabupaten Sumenep, baik dipihak kabupaten sendiri maupun pihak kecamatan untuk menertibkan pedagang kambing tersebut. Hal itu, kata dia demi kenyamanan bersama.
“Jangan dibiarkan, ini persoalan bagi kita semua yang harus diselesaikan,” kata Koordinator Jaringan Santri Pemuda Nusantara (Jaspenu) Sumenep dan tokoh pemuda di Kecamatan Peragaan tersebut.
Sementara itu, sampai saat ini Camat Peragaan belum bisa dimintai konfirmasi, saat dihubungi melalui sambungan teleponnya oleh sejumlah media, nada sambungnya terdengar tidak aktif. (Lam/Lim)