Ketiga desa itu menurut Muhdlor sudah dalam pantauan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sejak 2018. “Yang jelas bahwa sebenarnya 3 desa ini adalah desa yang masuk dalam pantauan mulai dari 2018 hingga 2020 mengalami penurunan tanah. Dan angkanya cukup tinggi bahkan tertinggi penurunan hingga 30 sentimeter,” ujarnya.
Muhdlor juga menyampaikan prediksi dan peringatan darj BMKG bahwa akan datang air rob yang diperkirakan puncaknya terjadi pada Desember.
“Pemkab Sidoarjo sudah mewanti-wanti karena 3-6 Desember ini sesuai analisis BMKG, memang air rob tinggi, air laut naik cukup tinggi sekitar 1,5-2 meter,” terang Muhdlor
Muhdlor juga mengatakan, pada daerah Desa Banjarpanji, ketika hujan dari hulu ke hilir, maka kemudian air tidak bisa sampai ke laut karena air laut naik ke arah daratan.
“Maka penyediaan pompa itu hal yang tidak bisa diganggu gugat karena memang tanahnya mengalami penurunan. Jadi ketiga desa ini adalah desa-desa yang mengalami penurunan tanah dan lebih rendah dari desa lainnya. Nanti kita akan tambah pompa. Kalau memang tidak memungkinkan, kita sewa secepatnya,” ucapnya.