Material Tidak Dibayar, Pembangunan Ruang Kelas SDN Wadungasri Waru Dibongkar

Pembongkaran material pembangunan SDN Wadungasri Waru

SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Pembangunan ruang kelas baru di SDN Wadungasri, Kecamatan Waru dibongkar kembali. Alasannya, pemilik bahan material kesal lantaran material yang diambil darinya belum dibayarkan senilai Rp. 211 juta.

Pemilik bahan material, Wahdan Ma’ruf mengungkapkan bahwa pembelian bahan material untuk pembangunan ruang kelas baru di SDN Wadungasri sudah lama tidak dibayar. Ia hanya menerima uang senilai Rp. 3 juta dari Budiono selaku pemilik modal pembangunan tersebut.

“Awalnya hanya dibayar tiga juta oleh Budiono, setelah itu sampai hari ini enggak dibayar. Kurangnya Rp.98 juta,” kata Wahdan saat ditemui di SDN Wadungasri, Kacamatan Waru, Rabu (28/11/2018).

Menurutnya, total kekurangan senilai Rp.211 juta itu terbagi di tiga lokasi pembangunan. Diantaranya, SDN Bareng Krajan, SDN Sidorejo, dan SDN Wadungasri. Ia mengaku tidak ada pilihan lain selain melakukan pembongkaran terhadap pembangunan ruang kelas baru tersebut.

“Terpaksa kami bongkar, karena kalau tidak, rekan saya (penyuplai barang) akan mengira saya sudah menerima uang. Padahal tidak,” kesalnya.

Disamping itu, pembongkaran ini tidak serta merta dilakukan begitu saja. Pihaknya sudah melayangkan surat kepada dinas terkait dan sekolah jauh hari sebelumnya untuk melakukan pembongkaran tersebut.

“Saya sudah minta ijin, baik dinas, sekolah maupun pihak kepolisian. Karena saya pikir pembangunan ini terkesan dibiarkan begitu saja,” tandasnya.

Sementara salah satu guru SDN Wadungasri, Aziz mengungkapkan belum mengetahui betul terkait persoalan proyek pembangunan tersebut. Menurutnya, penambahan ruang kelas baru untuk SDN tersebut memang dibutuhkan. Mengingat, kapasitas ruang kelas dengan jumlah total siswa yang ada disekolah tidak memadai.

“Penambahan ruang kelas baru itu memang dibutuhkan. Karena dari jumlah siswa yang ada, ruang kelasnya tidak memadai,” ujarnya.

Saat ini, ada sekitar 570 siswa yang terbagi 19 rombel dari kelas I hingga kelas VI. Sedangkan ruang kelas yang ada berjumlah 9. Sampai saat ini pihak sekolah memberlakukan kegiatan belajar mengajar menjadi shift. Baik shift pagi maupun shift siang.

“Dengan ruang kelas yang baru dimungkinkan siswa bisa masuk pagi semua,” pungkasnya. (Mam/Atep/Lim)

Leave a Comment