Masyarakat Pantura Pamekasan Butuh Air Bersih

PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Bencana kekeringan di Kabupaten Pamekasan terus berlanjut hingga memasuki pertengahan bulan September 2019.

Mengantisipasi hal itu pemerintah setempat melalui Badan Panaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan terus melakukan penyaluran bantuan air bersih terhadap daerah-daerah yang terdampak kekeringan mulai tanggal 5 Agustus hingga ahir September 2019.

Namun dengan lamanya musim kemarau tahun ini mengakibatkan masyarakat Pantura kesulitan untuk mencari air bersih.

Salah satu warga Dusun Songai Rajah, Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar, Syaiful mengatakan, bahwa dirinya dan masyarakat sekitarnya kesulitan mencari air bersih untuk minum dan mandi.

“Di desa kami memang sempat mendapat bantuan air bersih dari pemerintah namun bantuan air tersebut tidak merata dan hanya kebeberapa dusunnya saja,” ungkap Syaiful, (17/9/2019).

Dengan begitu, lanjut Syaiful, maka masyarakat terpaksa harus membeli air bersih dengan harga 150 ribu rupiah per tangki.

“Sementara setiap kali saya beli satu tangki itu hanya cukup selama 3-5 hari, sedangkan musim kemarau tahun ini terus berlanjut,” imbuhnya.

Ia berharap kepada pemerintah, supaya ada tambahan bantuan air bersih terhadap masyarakat pantura pada hususnya.

“Jadi kami minta terhadap pemerintah untuk lebih detail dan merata dalam melakukan pendataan lokasi yang akan diberikan bantuan air bersih,” pasalnya.

Menanggapi hal tersebut, Supervisor Pusdal Ops BPBD Pamekasan, Budi Cahyono mengatakan, bahwa pemerintah sampai saat ini terus melakukan penyaluran bantuan air bersih terhadap titik-titik lokasi yang mengalami kekeringan berdasarkan SK Bupati Pamekasan hingga ahir September 2019.

“Bagi masyarakat yang membutuhkan tambahan bantuan air bersih, maka segera koordinasi dengan kepala desanya dan segera mengajukan surat permohonan tambahan terhadap BPBD Pamekasan,” jelasnya. (Supyanto Efendi)

Leave a Comment