Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 8 Feb 2024 15:48 WIB ·

Mahasiswa UTM Orasi : Singgung Soal Putusan MK yang Memuluskan Politik Dinasti Hingga Meminta Presiden untuk Mengembalikan Marwah Demokrasi


Mahasiswa UTM Orasi : Singgung Soal Putusan MK yang Memuluskan Politik Dinasti Hingga Meminta Presiden untuk Mengembalikan Marwah Demokrasi Perbesar

Mahasiswa UTM saat menyampaikan orasinya dihadapan civitas academica (Foto : Muhidin)

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Civitas academica Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengibarkan bendera hitam dan membacakan maklumat sebagai wujud keprihatinan terhadap situasi politik, Rabu (7/2/2024) kemarin.

Selesai pembacaan maklumat civitas academika UTM, kemudian dilanjutkan dengan orasi dari Presiden Mahasiswa Moh. Anis Answari, ia mengatakan demokrasi saat ini sedang tidak baik-baik saja.

“Kekuasaan dibawah konstitusi, sehingga dari itu dijelaskan Indonesia merupakan rule of law bukan rule bait law,” Ucap Anis dihadapan para dosen dan Mahasiswa lainnya.

Anis menilai pemimpin negara Republik Indonesia, aparatur pemerintah saat ini tidaklah berada dalam koridornya, dimana pemimpin negara yang seharusnya bersikap netral dalam menjaga keharmonisan warga negara Indonesia, saat ini malah menimbulkan problematika dan juga perpecahan di seluruh penjuru.

“Kami mahasiswa dan juga civitas academika Universitas Trunojoyo Madura menyikapi kondisi demokrasi saat ini yang berbanding terbalik dengan harapan kita semua, harapan kita semua apa? Harapan kita semua aparat pemerintah, para penegak hukum, para pemimpin negara menjadi garda terdepan menjaga stabilitas politik dan integritas demokrasi ini, tapi kenyataannya berbanding terbalik,” Ujarnya.

Tak hanya Presiden Mahasiswa yang baru terpilih itu yang menyampaikan orasi, melainkan mantan presiden Mahasiswa priode sebelumnya, Roby Gunawan juga menyampaikan orasinya dengan lantang dihadapan para dosen tentang kondisi demokrasi saat ini.

“Seperti yang kita ketahui demokrasi saat ini, banyak pelanggaran seperti pelanggaran etik yang terjadi, mulai dari keputusan MK nomor 90 yang memudahkan terjadinya praktek politik dinasti yang membuat masyarakat Indonesia tidak setuju dengan hal itu,” Ucap Kata Roby dengan lantang.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Didampingi Ibundanya Menggunakan Pakaian Adat Papua Saat Wisuda, Deyanti : Saya Bangga Orang Mengenal Saya Bagian dari Indonesia

28 April 2024 - 19:31 WIB

Jelang Pilkada, PDIP Bangkalan Buka Pendaftaran Bacabup dan Bacawabup Bangkalan

28 April 2024 - 14:14 WIB

Ikut Pengajian Akbar Bersama Gus Iqdam, Wabup Sidoarjo Himbau Masyarakat Guyup Rukun Jelang Pilkada 2024

27 April 2024 - 18:34 WIB

Rekruitmen Panwascam Pilkada 2024, Bawaslu Bangkalan : Masih Menunggu Penilaian Bawaslu RI

27 April 2024 - 17:28 WIB

Gelar Wisuda Ribuan Mahasiswa, Rektor UTM: Proses Masih Panjang

27 April 2024 - 12:42 WIB

Apresiasi Launching Portal Satu Data Diskominfo, Pj Bupati Berharap Bangkalan Bisa Menjadi Smart City 

27 April 2024 - 10:27 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA