Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 14 Nov 2022 06:36 WIB ·

Mahasiswa MBKM KKNT Membangun Desa UTM Ajak Emak-emak Pilah dan Olah Sampah


Mahasiswa MBKM KKNT Membangun Desa UTM Ajak Emak-emak Pilah dan Olah Sampah Perbesar

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Proses pengelolaan sampah tidak dapat hanya mengandalkan pembuangan akhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kebiasaan lama kumpul-angkut-buang yang selama ini dianut perlu ditinggalkan karena hanya menambah beban TPA dan tidak menyelesaikan masalah sampah secara tuntas dan menyeluruh. Di sisi lain, keterbatasan lahan TPA seringkali dihadapi oleh suatu kawasan/wilayah. Proses yang menyeluruh mulai dari sumber sampah hingga pemrosesan akhir berdasarkan hirarki pengelolaan sampah perlu diperhatikan dan dievaluasi pada pelaksanaannya. Diperlukannya pengembangan pada tahap pengolahan sampah agar terdapat opsi agar beban sampah yang masuk ke TPA berkurang.

Kegelisahan itu membuat mahasiswa MBKM KKNT Membangun Desa UTM menyelenggarakan penyuluhan tentang pilah dan olah sampah rumah tangga, yang dilaksakan di balai Desa Gili Timur pada tanggal 13 November 2022. Peserta undangan penyuluhan adalah para emak-emak yang tinggal di Perumahan Graha Kamal Permai (GKP), perumahan taman gili, perumahan gili resident, perumahan gili asri, perumahan ar-royan dan perumahan royal palm di Desa Gili Timur, Kecamatan Kamal, Bangkalan. Menurut Maya salah satu peseta MBKM KKNT Membangun Desa UTM “salah satu alasan memilih emak-emak karena awal munculnya sampah adalah dari dapurnya emak-emak” kata maya.

Emak-emak dapat siraman informasi pengetahuan dari bapak Gatoet Poernomo selaku dosen Fakultas Hukum UTM. Menurutnya problem sampah ini menjadi tanggung jawab semua orang, oleh sebab itu pengendalian sampah harus dimulai dari yang paling kecil yakni di rumah tangga” ujar pak Gatoet.

Lebih lanjut bapak Gatoet menjelaskan menurut UU No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah bahwa setiap orang wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara berwawasan lingkungan, dan setiap orang dilarang membuang dan membakar sampah sembarangan.

Selanjutnya emak-emak dapat sharing ilmu dari bapak Mahrus Khoirul Umami selaku dosen Fakultas Teknik UTM. Menurutnya salah satu kunci keberhasilan pengelolaan sampah yang baik adalah melakukan pemilahan. Sampah dipilah menjadi tiga (3) kelompok yaitu sampah organik, sampah anorganik dan sampah residu. Sehingga warga desa gili timur dapat memilah sampah dirumahnya masing masing menjadi tiga kelompok, karena sampah yang sudah terpilah tersebut dapat ditingkatkan value added. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos dan eco enzyme, sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual dapat disetorkan ke bank sampah, untuk sampah yang residu dapat di buang di TPS terdekat.

Pada materi terakhir emak-emak mendapatkan tambahan pencerahan tentang pengolahan sampah organik yang disampaikan oleh Askur Rahman selaku dosen Fakultas Pertanian UTM. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos dan eco enzyme. Eco enzyme adalah cairan alami serba guna, yang merupakan hasil fermentasi selama 3 bulan dengan menggunakan bahan dari gula, sampah organik yang berupa buah dan sayuran segar, dan air.

Eco enzyme memiliki segudang manfaat diantaranya bermanfaat untuk kehidupan sehari hari, bagi kesehatan, lingkungan dan pertanian. Eco enzyme mudah diimplementasikan dan bisa membuat di rumah masing-masing dengan alat yang cukup sederhana.
Salah satu peserta Norita menceritakan pengalamannya “kegiatan ini sangat bermanfaat buat emak-emak, disampaikan dengan cara yg mudah dipahami dan mudah dilakukan” katanya.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Didukung Tokoh dan Ulama, KH Makki Nasir Mantap Maju Ketua PWNU Jatim 

26 July 2024 - 12:46 WIB

Bersumber dari DD, PJU di Desa Banyumas Telan Anggaran Ratusan Juta

26 July 2024 - 10:13 WIB

Pemkab Sidoarjo Janji Jembatan Kedungpeluk Segera Dibangun

24 July 2024 - 19:27 WIB

Meninggal 2023 Lalu, Makam Warga di Sampang Dibongkar

24 July 2024 - 14:41 WIB

Pemecatan Dianggap Diskriminatif, Fathur Rosi Gugat Lima Instansi Sekaligus

23 July 2024 - 13:04 WIB

Pembangunan Taman Desa Banyumas Habiskan Ratusan Juta, Kondisinya Memprihatinkan

23 July 2024 - 08:40 WIB

Trending di LINGKAR DESA