BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Dinas pertanian tanaman pangan holikultura dan perkebunan (Dispertahorbun) dinilai lamban mensosialisasikan kartu tani kepada para petani di Kabupaten Bangkalan.
Hal itu disampaikan oleh anggota komisi B DPRD Bangkalan, Fathur Rosi. Menurutnya, akibat lambannya sosialisasi itu, petani yang memiliki kartu tani di Bangkalan hingga saat ini masih minim. Padahal program kartu tani itu sudah muncul sejak tahun 2017 lalu.
“Tidak sedikit petani yang mulai mengeluhkan ketersediaan pupuk, karena petani hanya bisa membeli pupuk bersubsidi dengan kartu itu,” ujar dia.
Rosi menambahkan, meski sudah dipanggil dan dingatkan, dinas pertanian masih belum bisa memberikan solusi terbaik atas persoalan kartu tani itu.
“Kita berharap dinas pertanian bisa secepatnya memberikan solusi untuk masalah itu, karena petani membutuhkan kartu itu,” tambah dia.
Sementara itu, Kepala Dispertahorbun Kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan secara selektif agar pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian itu benar tepat sasaran.
“Saat ini teman-teman masih melakukan pendataan dan verifikasi di lapangan,” ucapnya singkat.
Diketahui, berdasarkan data dari Dinas Pertanian, petani yang memiliki kartu tani di Bangkalan sebanyan 22 ribu dari 67 ribu petani yang tercatat. (Moh Iksan)