Lawan Corona, Bupati dan Kapolres Sampang Launching Kampung Tangguh Semeru

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Cegah dan minimalisir sebaran virus corona atau covid-19 di Kabupaten Sampang, Bupati dan Kepolisian Resor (Polres) setempat melaunching dan meninjau Kampung Tangguh Semeru di enam lokasi terbeda.

Keenam lokasi tersebut yakni Desa Sokobanah Laok, Kecamatan Sokobanah. Desa Ketapang Barat dan Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang. Selanjutnya Desa Kembang Jeruk, Desa Jatra Timur, dan Desa Asem Jaran, Kecamatan Banyuates.

Adapun rujukan kegiatan tersebut yaitu Undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Surat Telegram Kapolda Jawa Timur : STR/487/V/OPS.2./2020 tanggal 26 mei 2020 tentang rapat koordinasi penerapan kampung tangguh di wilayah jajaran Jawa timur penanggulangan wabah covid-19.

Dalam sambutannya, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi mengatakan bahwa adanya wabah Corona di Kabupaten Sampang berdampak terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, sehingga perlu dibentuk suatu kawasan yang dinilai mampu meminimalisir dan mencegah sebaran virus tersebut.

“Tentunya sebaran virus Corona ini telah berdampak terhadap kondisi dan kegiatan masyarakat, mulai dari larangan melakukan aktivitas dengan mengumpulkan masyarakat banyak dan beberapa larangan lainnya,” katanya.

Kondisi tersebut jelas berdampak terhadap kondusivitas ekonomi masyarakat, sehingga dengan dibentuknya kampung tangguh tersebut diharapkan mampu mengembalikan roda perekonomian yang selama ini sempat terhenti akibat dampak virus tersebut.

“Perlahan keran yang mengunci aktivitas kegiatan masyarakat kami buka, namun perlu penerapan protokol kesehatan, sehingga selain mengembalikan kondisi sosial ekonomi masyarakat juga perlu menjaga kesehatan,” tambahnya.

“Kami berharap new normal ini bukan menjadi di ajang pembebasan tapi mengembalikan pola hidup masyarakat dengan tetap menggunakan protokol kesehatan,” harapnya.

Ditempat yang sama, Kapolres Sampang AKBP Didit BWS mengatakan bahwa terbentuknya kampung tangguh tersebut sebagai bentuk upaya meminimalisir sebaran virus dengan memberdayakan masyarakat desa secara langsung.

“Jangan dipolitisasi untuk kepentingan golongan tertentu, kampung tangguh ini sengaja dipersiapkan sebagai sarana untuk pencegahan virus,” katanya.

Terbentuknya kampung tangguh semeru tersebut diharapkan berjalan lurus dengan peran serta masyarakat secara langsung, sehingga selain melakukan pencegahan juga bisa memberikan edukasi tentang bahaya dan cara pencegahan virus tersebut.

“Jadi bukan hanya petugas yang melakukan pencegahan, tapi masyarakat juga diharapkan mampu menjaga kesehatan mulai dari diri sendiri keluarga harga dan daerah di sekitarnya,” harapnya. (Abdul Wahed)

Leave a Comment