Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 22 Feb 2024 21:07 WIB ·

Kolaborasi dengan Kampus di Australia, UTM Kelola Potensi Air Laut Madura


Kolaborasi dengan Kampus di Australia, UTM Kelola Potensi Air Laut Madura Perbesar

UTM dan Universitas Newcastle terlihat akrab (Foto : Lingkarjatim)

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Mendorong program budidaya rumput laut dan garam guna meningkatkan peluang mata pencaharian bagi masyarakat pesisir Madura, Perwakilan tiga Universitas dan kementrian kelautan meresmikan proyek energi terbarukan, air bersih, garam berkualitas untuk komunitas pengelolaan garam madura melalui budidaya rumput laut.

Tiga Universitas tersebut yakni, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Universitas Newcastle, dan RMIT University.

Dr. Safi’ selaku rektor UTM mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kolaborasi antar Universitas.

“Iya pertama ini terbangun dari kolaborasi riset ya, dengan tujuan utamanya tentang pengelolaan madura terkait potensi air lautnya, rumput laut, bagaimana itu optimal fungsinya untuk kesejahteraan masyarakat,” Ucap Safi’ sapaan akrabnya, Kamis (22/2/2024).

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan peluang mata pencaharian bagi masyarakat Madura kedepannya, bukan hanya untuk para akademisi saja.

“Tentu kedepan kerjasama UTM dengan Newcastle dan RMIT University akan dapat dikembangkan untuk riset-riset kolaborasi dengan isu-isu lainnya, yang sekarang baru dengan fakultas Tehnik, mungkin kedepan bisa juga dengan fakultas-fakultas lainnya, sehingga bisa mempererat hubungan antara UTM dengan Newcastle,” Jelasnya.

Sementara itu, konsul jenderal Australia Fiona Hoggart mengatakan dengan kerjasama tersebut, pihaknya akan bisa menghadapi tantangan, dan bisa menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia dan Australia.

“Istimewanya proyek ini ada keterlibatan perempuan dalam komunitas petani garam. Selain mendukung ekonomi inklusi, proyek ini juga bisa meningkatkan produktivitas budidaya rumput laut sekaligus mendukung praktik pertanian garam tradisional,” Kata Fiona.

Selain itu, Wahyudi Agustiono yang merupakan seorang peneliti dalam proyek tersebut, menekankan potensi tranformatif dari pendekatan holistik terhadap pengelolaan sumber daya di daerah pesisir.

“Sistem terpadu ini, berpotensi meningkatkan kelestarian lingkungan, ketahanan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat pesisir,” Pungkasnya. (Udin/Hasin)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Didukung Tokoh dan Ulama, KH Makki Nasir Mantap Maju Ketua PWNU Jatim 

26 July 2024 - 12:46 WIB

Bersumber dari DD, PJU di Desa Banyumas Telan Anggaran Ratusan Juta

26 July 2024 - 10:13 WIB

Pemkab Sidoarjo Janji Jembatan Kedungpeluk Segera Dibangun

24 July 2024 - 19:27 WIB

Meninggal 2023 Lalu, Makam Warga di Sampang Dibongkar

24 July 2024 - 14:41 WIB

Pemecatan Dianggap Diskriminatif, Fathur Rosi Gugat Lima Instansi Sekaligus

23 July 2024 - 13:04 WIB

Pembangunan Taman Desa Banyumas Habiskan Ratusan Juta, Kondisinya Memprihatinkan

23 July 2024 - 08:40 WIB

Trending di LINGKAR DESA