BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Takmir Masjid Agung Kabupaten Bangkalan mengklarifikasi terkait kejadian menjelang pelaksanaan sholat idul adha pagi tadi, Selasa (20/07/2021).
Seperti diketahui sebelumnya, sempat terjadi kegaduhan di depan masjid agung Bangkalan akibat jemaah sholat ied di masjid tersebut dibatasi. Sementara banyak jemaah yang hendak melaksanakan sholat sehingga ada sebagian jemaah yang memaksa masuk.
Ketua takmir masjid agung Bangkalan, KH. Syafik Rofi’i mengatakan, kebijakan pembatasan jemaah itu berdasarkan hasil rapat pengurus takmir dan adanya PPKM darurat yang diberlakukan oleh pemerintah.
“Aturan yang diterapkan pemerintah semuanya kami kaji, sehingga kami putuskan membatasi jemaah sekitar 150 orang,” ujarnya.
Pihaknya mengaku sudah mensosialisasikan kebijakan itu setiap sholat Jumat kepada jemaah untuk menghindari terjadinya kerumunan.
“Dua kali sholat Jumat sebelumnya sudah kami sosialisasikan kepada jemaah bahwa kami tetap membuka sholat ied namun jemaah dibatasi,” katanya.
Dia juga mengatakan, dalam pelaksanaan sholat ied itu pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
“Kita laksanakan semua, mulai dari cek suhu, cuci tangan, masker hingga menjaga jarak,” tambahnya.
Selain itu, dia juga menegaskan, pada dasarnya tidak terjadi permasalahan serius dan semuanya bisa dikendalikan dan sudah selesai.
“Tidak ada apa-apa, tidak sampai terjadi kericuhan, hanya sebagian orang saja yang berontak. Setelah sholat selesai, sudah tidak ada apa-apa,” ucapnya. (Moh Iksan)