KKN 79 UTM Manfaatkan Limbah Bambu Produksi Tusuk Sate Jadi Kerajinan Tangan

Proses daur ulang limbah produksi tusuk sate

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Jika biasanya mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) hanya mengisi kegiatan di bidang pendidikan dan pertanian, beda dengan kelompok KKN 79 Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Kelompok yang sedang melakukan KKN di Desa Panyirangan, Kecamatan Pangarengan, Sampang itu menciptakan inovasi yaitu dengan  mendaur ulang limbah bambu dari sisa produksi tusuk sate.

“Daur ulang dilakukan demi memaksimalkan limbah bambu yang terdapat di Desa Panyirangan,” ujar Ketua Kelompok KKN 79 UTM, Mohammad Rokib, Senin (13/8/2018).

Menurut Rokib selama ini limbah bambu hanya ditumpuk dan dibuang tanpa dimanfaatkan oleh pengusaha ataupun warga sekitar desa tersebut.

“Menurut pengusaha tusuk sate hal itu bagus jika limbah ini mau dimanfaatkan. Namun, butuh orang yang kreatif yang bisa mengolah ini,” kata mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah itu.

Oleh karena itu kelompok KKN 79 UTM berinisiatif untuk melakukan daur ulang limbah, demi memanfaatkan limbah dan menambah nilai jual dari limbah tersebut.

“Hasil yang didapatkan dari daur ulang limbah dapat berupa hiasan gelas dari bambu, penghias lampu ruangan, lampion, asbak (tempat putung rokok),” jelasnya

Lebih lanjut mahasiswa semester 6 itu mengatakan hasil daur ulang tersebut memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga dapat menjadi penghasilan lebih bagi masyarakat sekitar desa.

“Sehingga, perekonomian Desa Panyirangan Kecamatan Pangarengan Kabupaten Sampang Madura dapat terangkat,” pungkasnya. (*/Lim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here