Khofifah Warning OPD yang Serapan Anggarannya Rendah

Khofifah Indar Parawansa

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan mengevaluasi kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim. Evaluasi menyangkut terkait penyerapan anggaran APBD Jatim tahun anggaran 2019.


“Kalau penyerapan anggaran di atas 50 persen itu sejatinya masih rendah, karena sekarang ini sudah masuk pertengahan bulan awal semester II tahun anggaran 2019,” kata Khofifah, di Surabaya, Senin (22/7/2019).

Meski demikian, kata Khofifah, pihaknya masih bisa memaklumi jika ada OPD yang penyerapannya masih rendah, karena berkaitan dengan event-event tertentu. Misalnya event 17 Agustus yang realisasinya banyak terserap pada bulan Agustus. “Mungkin saja memang pada proses yang sekarang masih lelang, jadi yang penting bisa menjelaskan prosesnya sampai dimana,” kata Khofifah.

Khofifah menjelaskan, evaluasi ini diperlukan mengingat pihaknya tengah berupaya menyingkronkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jatim 2019-2024, yang sekarang ini sudah di Badan Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri. Sehingga Bappenda Jatim akan presentasi di Kemendagri pada 25 Juli 2019 mendatang.

“Biar kita mengatasi mepetnya waktu maka ada Renstra yang harus kita siapkan berseiring dengan proses RPJMD yang sedang dievaluasi (ditelaah) Kemendagri. Sebab Renstra tidak bisa difinalkan sebelum ada Rencana Kerja (Renja), dan Renja itu ada di setiap OPD,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Kemudian, lanjut Khofifah, pihaknya juga harus menyiapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), lalu menyiapkan P-APBD Jatim 2019. Maka itu, kata Khofifah, pada evaluasi itu akan ada warning bagi OPD yang serapan anggarannya rendah.

“Kalau serapannya rendah, maka di P-APBD kita pertimbangkan jika minta tambahan sebab itu justru makin tidak produktif,” kata Khofifah. (Mal/Lim)

Leave a Comment