Khofifah Minta OPD Distribusi Air Bersih ke 24 Daerah 

Ilustrasi

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait segera mendistribusikan air bersih untuk mengatasi kekeringan selama musim kemarau. Di Jatim, kata Khofifah, ada 24 daerah membutuhkan bantuan air bersih.

“Saya telah mengkoordinasikan dengan beberapa OPD khususnya BPBD, untuk penyaluran air bersih maupun untuk mengatasi kekeringan secara keseluruhan. Apalagi curah hujan di hampir seluruh wilayah Jatim sudah sangat jarang,” kata Khofifah, di Surabaya, Kamis (4/7/2019).

Menurut Khofifah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim telah bergerak cepat mendistribusikan air bersih ke 24 daerah yang terdampak kekeringan. Di antaranya adalah Kabupaten Pauruan, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Gresik, dan  Tuban.

Jika dipetakan kecamatan dan desa terdampak kekeringan sesuai Bakorwil, di Madiun ada 42 kecamatan dan 138 desa yang terimbas kekeringan, Bakorwil Bojonegoro ada 51 kecamatan dan 164 desa, Bakorwil Malang ada 19 kecamatan dan 47 desa. Selanjutnya Bakorwil Pamekasan ada 40 kecamatan dan 56 desa. Kemudian Bakorwil Jember ada 28 kecamatan dan 61 desa.

“Proses pendistribusian air bersih ini telah dilakukan sejak awal Juni lalu sesuai pemetaan daerah rawan kekeringan. Selain itu, BPBD juga telah mendistribusikan 820 unit tandon, 1000 lembar terpal dan 3000 unit jerigen melalui BPBD kabupaten,” kata Khofifah.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menambahkan, orang nomor satu di Jatim ini juga meminta komitmen dari semua OPD untuk melakukan persiapan dan antisipasi musim kemarau ini. Hal ini penting dilakukan untuk memberikan penanganan terbaik bagi masyarakat. 

“Banyak OPD yang terlibat misalnya Dinas Pertanian, Dinas PU dan SDA, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dilibatkan untuk mengatasi kekeringan pertanian. Saya juga minta bupati dan wali kota agar siap siaga pada musim kemarau ini. Apalagi, berdasarkan informasi dari BMKG bulan Juni ini sudah masuk musim kemarau dan puncaknya pada Agustus mendatang,” ujarnya. (Mal/Lim)

Leave a Comment