Khofifah Meradang Terkait Rendahnya Angka Siswa Tak Kuliah di Jatim

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan, utamanya di bidang pendidikan. Salah satunya terkait rendahnya angka siswa di Jatim yang melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus dari jenjang menengah atas.

“Angka siswa melanjutkan ke perguruan tinggi masih rendah, baru sekitar 32,3 persen untuk lulusan SMA, dan 20 persen untuk SMK yang melanjutkan ke perguruan tinggi,” kata Khofifah, Jumat (27/11/2020).

PR lainnya, lanjut Khofifah, adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), di mana posisinya sekarang masih rangking 15 nasional dengan nilai 71,50. Lalu masalah tingginya disparitas (kesenjangan) kualitas pendidikan antar daerah dan antar lembaga.

“Terutama dalam hal pemenuhan standar-standar pendidikan yang telah ditetapkan secara nasional. Kondisi ini akan sangat mempengaruhi kualitas lulusan dari masing-masing daerah atau lembaga,” ujarnya.

Sementara pada sektor tenaga pendidik, Khofifah melihat kualitas, kuantitas, dan sebaran tenaga pendidik atau guru belum optimal. Dmikian juga dengan angka partisipasi pendidikan khusus, dan layanan khusus untuk anak penyandang disabilitas.

Demi menyelesaikan masalah-masalah tersebut, Khofifah menyatakan komitmennya untuk mensukseskan program Jatim Cerdas. Jatim Cerdas merupakan salahbsatu program unggulan yang masuk dalam Nawa Bhakti Satya, untuk mengatasi seluruh permasalahan di dunia pendidikan.

Di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2021, kata dia, Pemprov Jatim telah merencanakan anggaran sebesar Rp11,868 triliun untuk membiayai sektor pendidikan. Angka itu setara 51,74 persen dari total RAPBD tahun anggaran 2021 mendatang.

Anggaran akan digunakan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Jawa Timur. Termasuk peningkatan kesejahteraan para guru dan tenaga kependidikan, khususnya untuk 20 ribu lebih Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) serta pengembangan kompetensi guru sesuai dengan tuntutan jaman.

“Saya mohon dengan hormat kepada seluruh guru di seluruh penjuru Jatim, untuk berseiring menata niat, membulatkan tekat dan membangun semangat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim,” kata Khofifah. (Amal Insani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here