Menu

Mode Gelap

Uncategorized · 26 Feb 2020 10:17 WIB ·

Khofifah: Masih Ada 365 Desa Tertinggal di Jatim, Terparah di Sidoarjo dan Bondowoso


Keterangan Foto: Terlihat warga mengendarai sepeda motor sedang melintas di jembatan gantung di Dusun Kacodur, Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung. Perbesar

Keterangan Foto: Terlihat warga mengendarai sepeda motor sedang melintas di jembatan gantung di Dusun Kacodur, Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung.

Keterangan Foto: Terlihat warga mengendarai sepeda motor sedang melintas di jembatan gantung di Dusun Kacodur, Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung.

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Sebanyak 365 dari 7.724 desa di Jawa Timur tertinggal. Dari ratusan desa itu, ada dua desa sangat tertinggal yakni Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, dan Desa Jeruksoksok, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso.

“Satu desa sangat tertinggal di Sidoarjo karena dampak lumpur lapindo. Sedangkan satu desa di Bondowoso karena desanya sulit dijangkau,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, usai acara Percepatan dan Penyaluran Dana Desa, yang diikuti kepala desa se- Jatim di JX International, Surabaya.

Selain desa sangat tertinggal, ada dua desa di Sidoarjo berstatus tertinggal. Sementara di Bondowoso terdapat empat desa tertinggal. Sementara desa berstatus tertinggal tertinggi adalah Kabupaten Sumenep sebanyak 100 desa, kemudian disusul Lamongan 42 desa, dan Pasuruan 41 desa.

“Ketahanan sosial, ekonomi dan ekologi menjadi salah satu indikator desa tertinggal dan sangat tertinggal. Target kami di 2020 ini tidak lagi ada desa tertinggal, apalagi sangat tertinggal,” ujarnya.

Sementara daerah yang desanya terus berkembang terbanyak adalah Lamongan, yakni 328 desa. Disusul Bojonegoro 322 desa, Kediri dan Pasuruan masing-masing 258 desa, Ponorogo 249 desa, Jombang 244 desa, dan Bangkalan 235 desa berkembang.

Orang nomor satu di Jatim ini meminta pada seluruh kepala desa di Jatim untuk memaksimalkan penggunaan dana desa. Salah satunya dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Koperasi Wanita (Kopwan), atau lembaga keuangan mikro sejenis lainnya.

“Maka itu, kami minta kepala desa bisa melakukan percepatan pengentasan kemiskinan melalui dana desa, agar tidak ada lagi desa tertinggal,” ujarnya.

Berdasar Surat Menteri Keuangan (Menkeu) nomor: S-702/MK.07/2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020, besaran dana desa untuk Jatim tahun ini mencapai angka Rp7,65 triliun.

Anggaran dana desa di Jatim tahun 2020 ini meningkat sebesar Rp213 miliar dari tahun 2019 sebesar Rp7,4 triliun. Besaran dana desa itu akan didistribusikan untuk 7.724 desa yang tersebar di 29 kabupaten dan Kota Batu. (Amal Insani)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jalan Desa Gemurung-Tebel Rusak, Begini Respon Pemkab Sidoarjo

14 March 2024 - 16:11 WIB

20 Warga Binaan Umat Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi

11 March 2024 - 15:54 WIB

GERAK CEPAT MEMBANGUN DESA; KKN 03 STAI AL-HAMIDIYAH BANGKALAN SUKSES TERAPKAN PROGRAM BLUE GREEN ECONOMY

6 January 2024 - 20:24 WIB

Pj Bupati Bangkalan Sebut Petani Jual Hasil Pertanian ke-Surabaya dan Dijual Lagi ke-Bangkalan Sehingga Harganya Menjadi Mahal

20 December 2023 - 10:31 WIB

Siltap Kades Naik Menjadi 5,4 Juta, Ini Alasan Pemkab Bangkalan

7 December 2023 - 14:05 WIB

Dihadapan Kades Se Bangkalan, Safiudin Asmoro Sampaikan Pentingnya Penguatan Sistem Demokrasi di Indonesia

12 November 2023 - 16:23 WIB

Trending di Uncategorized