SURABAYA, Lingkarjatim.com – Drs. Djunaidi, M.Si, Aisten Deputi (Asdepy Peningkatan Sumber Daya Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) prihatin atas menurunnya minat pemuda untuk jadi petani. Hal itu terkuak atas hasil beberapa penelitian yang menunjukkan pemuda cenderung memilih pergi ke kota dari pada bertani.
“Memang dari hasil penelitian ada kecenderungan para pemuda kita pada saat ini sudah pasti lebih cenderung ke perkotaan. Kalau mereka pergi ke kota terus gimana dengan desa (bertani, Red),” tanyanya usai mengisi Workshop bertema Isu-Isu Kepemudan dan Tantangan Globalisasi bagi Penerima Beasiswa (Kemenpora) Program Studi Magister (S2) Dirasah Islamiyah Konsentrasi Kepemudaan di Gedung Twin Tower B UINSA Surabaya, Kamis (05/10/2017).
Ia mempertanyakan generasi petani di desa jika pemuda banyak memilih pergi ke kota, sebab menurutnya, orang tua yang bekerja sebagai petani tidak bisa bertahan selamanya.
“Dan akhirnya mereka meninggalkan desa. Gak mungkin kan orang tua mereka selalu terus bekerja, lama-lama akan tua. Siapa penerusnya?,” Ungkapnya.
Untuk mengatasi hal tersebut Kemenpora sudah menyiapkan berbagai program. Salah satunya program pemuda mandiri desa yang sudah terbentuk diharapkan bisa berperan untuk memberdayakan pemuda di desa.
“Kita punya beberapa program terkait itu tidak menutup kemungkinan pemuda mandiri desa bisa menghimbau atau mengajak supaya ada pemuda yang turun ke desa lagi. Mungkin tidak melulu mencangkul, bagi yang berpendidikan bisa mengelola sebagai pimpinan atau manajer,” Ujarnya.
Selain itu Ia juga menambahkan bahwa Kemenpora memiliki pelatihan berupa kemandirian ekonomi, ketahanan pangan. Melalui pelatihan itu dihimbau juga supaya para pemuda bisa memunculkan kepedulian terhadap pedesaan.
“Sebetulnya tidak hanya dibidang pertanian tapi bidang yang lain juga,” Tutupnya. (Sul/Lim)