Kapolri Sebut Pelaku Bom di Surabaya dan Sidoarjo Masih Satu Keluarga

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan)

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Kapolri Jendral Tito Karnavian menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo masih satu keluarga. Kejadian di Sidoarjo merupakan aksi dari jaringan Dita Oepriarto (di berita sebelumnya Dita Supriyanto) aktor utama bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.

“Jadi kejadian tadi malam di rusunawa Sidoarjo itu pelaku satu keluarga, yakni Anton,” kata Tito, di Media Center Polda Jatim, Surabaya, Senin (14/5).

Menurut Tito, Anton merupakan teman dekat Dita. Akibat ledakan di rusunawa Sidoarjo tadi semalam, sebanyak tiga orang meninggal yaitu Anton, istri dan anaknya.

“Anton ini pernah bersama Dita berkunjung ke napi teroris di Tulungagung. Mereka adalah sahabat di kelompok JAD,” katanya.

Menurut Kapolri, aksi berantai ini merupakan bentuk pembalasan pasca ditangkapnya pimpinan mereka. “Di Jatim yang paling bereaksi adalah JAD Surabaya yang dipimpin Dita ini,” ujarnya.

Bom bunuh diri ini, lanjut Tito, para pelaku menggunakan bahan peledak triacetone triperoxide (TATP) yang di Irak dan Syiria Bom ini memiliki julukan the mother of satan.

“Bom berbentuk kecil, tapi memiliki kekuatan ledakan sangat besar. Makanya bom tersebut diberi nama the mothoer of setan,” katanya.

Sedangkan bom yang terjadi di Mapolrestabes Surabaya sekira pukul 08.50 WIB pagi tadi, kata Kapolri, dilakukan 5 orang satu keluarga juga. Mereka menggunakan motor membawa peledak, juga melibatkan Anak kecil.

“Mereka sekeluarga menggunakan dua motor lima orang. Tapi saat ledakan anak 8 tahun yang dibonceng di depan terlempar dan masih selamat. Korban anggota kepolisan yang sedang bertugas mengalami luka-luka,” kata Tito. (Mal/Lim)

Leave a Comment