SURABAYA, Lingkarjatim.com – Teror ular dalam karung di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di Surabaya adalah berita bohong alias hoaks. Kabar itu diduga untuk memprovokasi untuk memperkeruh suasana.
“Teror ular itu hoaks, tidak benar adanya. Sampai saat ini tidak ada barang bukti, dan pihak asrama belum bisa dikomfirmasi,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan, di Surabaya, Selasa (10/9/2019).
Luki menduga informasi teror ular sama halnya dengan kasus provokasi insiden di AMP beberapa waktu lalu. Meski demikian, pihaknya akan mencari tahu kebenaran teror ular tersebut.
“Berbagai cara kami lakukan untuk memastikan teror ular itu. Petugas kami yang berjaga di sana (AMP), termasuk saya minta bantuan ke wartawan untuk ngecek informasi itu, tidak ada yang tembus. Kita akan tetap mencari tahu, nanti akan sesuai prosedur,” ujarnya.
Bahkan, Luki mengaku telah meminta pihak ketiga seperti Lembaga Bahtuan Hukum (LBH) Surabaya, untuk berkomunikasi dengan mahasiswa Papua di asrama terkait kabar teror itu. Itu dilakukan karena berbagai cara belum bisa mendapat komfirmasi teror ular.
“Kami berusaha berkomunikasi menggunakan perantara-perantara. Baik tokoh-tokoh Papua, melalui ormas, LBH. Bisa mendapatkan apakah yang diinginkan. Kita bisa tindaklanjuti,” kata Luki. (Amal Insani)