Kantongi Bukti Awal, Polisi Tindak Lanjuti “OTT” Puskesmas Peragaan

Kasatreskrim Polres Sumenep, AKP Tego S. Marwoto

SUMENEP, Lingkarjatim.com – Dugaan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap tiga orang Pegawai Negeri Sipil (ASN) di Puskesmas Peragaan, Kecamatan Peragaan, Sumenep, Jawa Timur kian berbuntut panjang.

Pasalnya, Polisi mengaku memiliki bukti awal terhadap dugaan potongan dana kapitasi yang dikabarkan mencapai 15 persen. Polisi mengaku memiliki bukti berupa dokumen dan pengakuan sejumlah penerima dana kapitasi. Sehingga Polisi terus mendalami kasus tersebut.

Sebelumnya, Polisi melakukan “OTT” terhadap tiga orang PNS di Puskesmas Peragaan, Selasa (05/08) lalu. Polisi mengamankan tiga orang berinisial M (laki-laki), P dan M (perempuan) dari penangkapan tersebut.

Mereka ditangkap saat terjadi transaksi yang diduga penyerahan potongan dana kapitasi. Kemudian, ketiga orang itu diamankan di Mapolres Sumenep meskipun akhirnya dilepaskan dengan alasan karena masih berstatus saksi. Selain itu, Polisi mengamankan uang senilai Rp 1 juta yang diduga uang potongan dana kapitasi.

Kasatreskrim Polres Sumenep, AKP Tego S. Marwoto mengatakan, pihaknya terus mendalami sumber uang yang diamankan tersebut. “Jadi, identitas uang itu yang masih kami dalami, berasal dari mana,” kata Tego, Jumat (9/8/2019).

Lebih lanjut, Tego juga menyebut akan terus mendalami kasus yang sebelumnya memang sudah pernah dilaporkan tersebut. “Kasus ini masih tahap penyelidikan,” jelasnya.

Bukti awal yang dikantongi, kata Tego, salah satunya dokumen setoran dana APBN. Selain itu, juga adanya pengakuan dari sebagian saksi atas adanya dugaan potongan tersebut. “Intinya, bukti awal kami sudah mengantongi,” tegasnya.

Belakangan, kata Tego muncul surat pernyataan yang menyebutkan potongan tersebut bukanlah paksaan, melainkan bersifat sukarela. Kendati demikian, kata dia pihaknya tidak mudah percaya, sehingga pihaknya terus mendalami kasus tersebut. “Pasti kami dalami. Mana yang paling benar secara hukum,” katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat bersabar terkait penyelesaian kasus itu. Saat ini, kata dia, pihak Kepolisian terus melakukan pemeriksaan secara maraton kepada sejumlah saksi.

“Saat ini, (pemeriksaan) pegawai puskesmas yang diduga mengetahui kasus itu. Kalau Kepala Puskesmas sudah selesai diperiksa,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, Agus Mulyono enggan berkomentar banyak terkait kasus tersebut. Ia mengaku belum tahu banyak tentang kasus tersebut karena baru menjabat Kadis beberapa waktu laku.

“Saya yakin gak ada pemotongan. Kami ke depan akan melakukan pembinaan untuk pelayanan lebih baik,” katanya. (Lam/Lim)

Leave a Comment