Untuk diketahui bahwa Rabu (24/8/22) lalu kadinsos Bangkalan meminta Tim Lingkarjatim untuk mempertanyakan kevalidan data kependudukan Bangkalan saat mengkonfirmasi perihal Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dimiliki oleh lembaganya.
Karena menurutnya, DTKS akan tetap bermasalah jika data kependudukan tidak di update.
“Coba tanya data kependudukan ini sudah valid apa belum, karena data kependudukan ini akan jadi pembanding semakin banyak jumlah penduduknya maka akan semakin sedikit data DTKS kita,” ucapnya.
Dirinya juga mengaku tidak terima jika ada masyarakat yang menganggap pendataan yang dilakuak oleh lembaganya tidak membuahkan hasil.
“Kita sudah melakukan pendataan untuk mendapatkan data yang kita punya,” Ucapnya.
Wibagio mengatakan hasil pendataan yang dilakukan di dua puluh lima desa ekstrem dan lima kecamatan di daerah pesisir, diantaranya kecamatan Bangkalan, Arosbaya, Klampis, Sepuluh dan Tanjung Bumi sebanyak 85164 individu dari 25128 keluarga.
“2021 kan dua puluh lima desa ekstrem ditambah dengan desa pesisir ketemu 25128 per hari ini,” pungkasnya. (Muhidin/Hasin)