Jumlah Jamaah Haji Jatim Meninggal di Mekkah Bertambah Jadi 10 Orang

Gambar ilustrasi jamaah haji

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Jumlah jemaah calon haji (JCH) asal Embarkasi Surabaya yang meninggal di Tanah Suci bertambah dua orang. Dengan begitu, jumlah JCH asal Jatim yang meninggal sampai saat ini total 10 orang.

Kedua orang itu adalah Bedjo Al Djuwahir Poncokromo Poncokromo (72), Kelompok Terbang (Kloter) 5 asal Kabupaten Nganjuk dan Sumaryam Kerti Mat (62) Kliter 53 asal Kota Probolinggo.

“Dua JCH ini meninggal di pemondokan Mekkah, wafat karena penyakit jantung (cardiovascular diseases),” kata Kabag Humas Kanwil Kemenag Jatim, Markus, dikonfirmasi, Sabtu (19/8/2017).

Berikut identitas 10 CJH asal Embarkasi Surabaya wafat di Tanah Suci :

1. Umi Nadiroh Yunus Husen (76), kloter 5 asal kabupaten Nganjuk, meninggal di RS Al Ansaar Madinah karena serangan jantung pada Senin, 31 Juli 2017.

2. Supono Suseno Satari (54), kloter 7 asal kabupaten Tulungagung, meninggal di halaman Masjid Nabawi karena serangan jantung pada Sabtu, 5 Agustus 2017.

3. Mudjiono Sukibat (62), kloter 8 asal kabupaten Tulungagung, meninggal di pemondokan Madinah karena serangan jantung pada Sabtu, 5 Agustus 2017.

4. Marfuah (74), kloter 17 asal kabupaten Tuban, meninggal di RS Al Dar Madinah pada Senin, 7 Agustus 2017.

5. Slamet Tari Achad (62), kloter 7 asal kabupaten Tulungagung, meninggal di rumah sakit Mekah karena saluran pencernaan pada Kamis 10 Agustus 2017 pukul 14.25 WAS.

6. Jembar Untung Semo (61), kloter 18 asal Lamongan, meninggal di RSAS karena saluran pernafasan pada Senin 14 Agustus 2017

7. Kusno Kadari Mursadi (75), kloter 41 asal Malang, meninggal di RSAS karena saluran perncernaan pada Senin 14 Agustus 2017

8. Suyahtri Kasmi Tohjoyo (51), kloter 17 asal Tuban, meninggal di RSAS karena penyakit jantung pada Selasa 15 Agustus 2017

9. Bedjo Al Djuwahir Poncokromo (72), kloter 5 asal Nganjuk, meninggal di pemondokan karena saluran pencernaan pada Rabu 16 Agustus 2017

10. Sumaryam Kerti Mat (62), kloter 53 asal kota Probolinggo, meninggal di pemondokan karena saluran pencernaan pada Rabu 16 Agustus 2017. (Mal/Lim)

Leave a Comment