Jembatan 15 M di Gili Iyang Ambruk

Pelabuhan di Pulau Gili Iyang yang Mulai Ambruk

SUMENEP, Lingkarjatim.com — Jembatan Pelabuhan di Desa Bancamara, Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep sudah mulai ambruk. Padahal, proyek sekitar Rp 15 miliar melalui bantuan keuangan Pemprov Jatim terhadap Pemkab Sumenep tahun 2019 ini baru selesai dikerjakan Februari 2020 lalu.

Pembangunan jembatan ini, sebenarnya tidak tuntas 100 persen. Kabarnya, PT Kolam Intan Prima selaku pelaksana anganggaran proyek dengan anggaran senilai Rp 15.156.017.188 ini diputus kontrak setelah diberi masa perpanjangan pengerjaan.

Pantauan media ini di lokasi, selain bagian pelabuhan itu sudah ambruk, sejumlah besi ataupun baja yang terpasang di masing-masing bagian jembatan sudah berkarat. Selain itu, tumpukan besi atau baja yang ada di atas jembatan pelabuhan juga tak kalah karatnya.

Ketua LSM Nirwana Darmendra Tarigan sangat menyayangkan proyek yang baru seumur jagung ini sudah ambruk. Padahal, penyangga jembatan yang berada di sebelah selatan Pulau Gili Iyang itu terbuat dari baja.

“Aneh, juga jika sekelas baja tulen ambruk, padahal belum digunakan sama sekali. Karena pekerjaan belum tuntas,” katanya, Rabu (10/06).

Bahkan ia menyebut, dari awal pihaknya memang curiga, hasil pekerjaan proyek pembangunan pelabuhan itu tidak sesuai spesifikasi teknis. Dengan demikian, hal itupun kata dia penting untuk ditelusuri.

“Sejak awal kami memang sudah khawatir pada pekerjaan ini. Bisa saja ini berkaitan dengan kualitas atau perencanaannya yang kurang tepat. Makanya ini perlu ditelusuri,” tambahnya.

Sementara itu, Kabid Prasarana Dishub Sumenep Dadang menjelaskan, kualitas teknis dari pekerjaan jembatan itu dipastikan sudah sesuai dengan perencanaan yang ada. Versi Dishub, jembatan pelabuhan itu ambruk lantaran lepasnya pengunci.

“Soal kualitas sudah kami lakukan lab di awal, dan itu sudah sesuai semua. Tidak ada masalah,” katanya.

Soal Ambruk, menurut Dadang, itu lantaran penguncian tiang penyangga ke Jembatan lepas. Sehingga, menyebabkan jembatan roboh.

“Tidak maksimal, waktu mepet. Sementara rekanan sudah diputus kontrak. Akhirnya begitu,” katanya saat dihubungi media melalui sambungan telepon. (Abdus Salam)

Leave a Comment