Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 19 Jan 2018 00:07 WIB ·

Jadilah Pemimpin Perubahan Setangkas Singa!


Jadilah Pemimpin Perubahan Setangkas Singa! Perbesar

Ada pepatah yang mengatakan, “ Seratus kambing  yang dipimpin oleh  seekor singa  akan jauh lebih berbahaya ketimbang  seratus  singa  yang dipimpin seekor kambing.”

Lingkarjatim.com – Sobat, pepatah ini  jadi  penting ketika Indonesia  tengah  berada pada kawasan perubahan yang disebut oleh para ahli  the edge  of  chaos, yaitu sebuah area atau kawasan  yang terletak  antara dua tanah  berbatas.

Yang satunya adalah  masa depan baru  yang sedang kita tunggu-tunggu. Kawasan  yang tertib. Bersih, nyaman, sejahtera, dan  banyak  ketenangannya. Sebuah kesempurnaan  yang stabil. Barangkali inilah  cita-cita  para  patriot  bangsa  saat memproklamirkan Indonesia  agar kelak menjadi  negeri yang adil dan makmur.
Adapun yang satunya lagi,  adalah tahapan berat  yang tengah  kita lalui : Ketidakteraturan yang sempurna, area jalan yang  berlubang di sana – sini, kemacetan tak terkira, banjir di mana-mana, kawasan pantura  yang terus turun tanahnya, hukum  yang belum bisa  ditegakkan, tajam ke atas dan tumpul ke bawah, kebebasan berbicara yang kebablasan tak diikuti oleh disiplin, kreativitas yang tinggi tapi tak  tak bermuara  pada  peningkatan  produktivitas dan pendapatan, sekolah  yang begitu berat dan sakit tiap hari PR dan PR tapi tidak menghasilkan prestasi akademik yang cukup, Korupsi yang kian merajalela dengan aparat penegak hukum dan KPK nya masuk angin, sampai tertinggalnya infrastruktur, negeri para mafia atau republik para bedebah meminjam istilah adi masardi mantan jubir presiden Gus Dur.

Namun kita masih melihat di ujung batas ini sebuah dunia baru, harapan baru  yang kita tuju asalkan  kita tangkas ( Agile) berlari sekuat tenaga, berlomba menuju  garis finish itu, masuk dalam keseimbangan baru.
Sobat, itulah sebabnya  negeri ini butuh agility – ketangkasan  untuk menghasilkan inovasi  dan  keunggulan-keunggulan baru. Dan untuk itu perlu perubahan tidak hanya  butuh pemimpin yang baik namun juga sistem yang baik pula yaitu dari Yang Maha Pencipta yaitu Allah SWT.
Dan kita perlu perubahan dengan kepemimpinan  yang setangkas singa, sekalipun  yang dipimpin semata-mata orang baik yang lelet, lamban, dan masih bermental penumpang menurut Rhenald Kasali . Mentalitas  penumpang ini melahirkan kelompok manusia  pekerja  yang sulit dibentuk menjadi pemimpin karena mereka  terbelenggu dalam zona nyaman. Mereka menjadi kurang tangkas dalam  mengambil kesempatan-kesempatan baru ataupun  terlibat  dalam perubahan.

Sebaliknya mentalitas pengemudi adalah  modal awal bagi organisasi, perusahaan bahkan negara. Mereka  berani menangkap peluang-peluang baru atau business agility, keluar dari perangkap=perangkap lama. Jadi  kita butuh singan  yang  fokus  memimpin di depan, memimpin  dengan  semangat  ketangkasannya (agility).

Adapun mentalitas  pengemudi itu antara lain :
Tak boleh mengantuk apalagi teledor dan tertidur.

Harus tahu arah jalan,  tujuan,  dan alternatif-alternatif jalan  yang  tersedia.

Berani  mencoba, mencari  insight, menemukan  jalan-jalan  baru.

Terpanggil  merawat“kendaraan” ( Organisasi di mana ia berada).

Berinisiatif, berani  melangkah, mengambil tindakan.

Mengambil resiko-resiko terukur, seperti berani “kesasar”  untuk  menemukan jalan-jalan baru.

Menjadi solusi  bagi  orang lain.

Sobat, Karakter singa yang fokus dan gesit adalah karakter yang dimiliki  oleh seorang pemimpin yang cerdik  yang banyak kita temui dalam  buku-buku sejarah sebut saja misalnya Muhammad Al-Fatih, Salahudin Al Ayubi. Salahudin Al Ayubi yang oleh dunia barat disebut Saladin. Dia adalah panglima  pasukan muslim semasa perang salib  yang  terjadi pada abad ke 12  sebagai  seorang panglima, Saladin  dikagumi karena strategi perangnya yang jitu. Beliau juga dijuluki “ Singa Padang Pasir.” Hamzah paman Rasul dengan gagah berani  membela Rasulullah SAW dalam perang badar juga mendapat julukan “Singa Padang pasir”. Umar bin Khattab , Khalifah kedua setelah Rasulullah wafat, juga mendapat julukan “Singa padang pasir”  karena keadilan, kegesitan dan keberaniannya.

Jadilah pemimpin yang setangkas Singa, sang pemimpin  yang  fokus, berkarakter, dan berani berjuang membela yang benar dan mengayomi rakyat bukan Singa yang mengembik, mendzalimi rakyat dan membela yang bayar.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( Spiritual Motivator – DR. N. Faqih Syarif H, M.Si. Penulis Buku The Power of Spirituality – Meraih Sukses Tanpa Batas. www.faqihsyarif.com )

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Pelantikan ASN Sidoarjo Cacat Prosedur, Sekda : Saya Mohon Maaf

23 April 2024 - 16:15 WIB

Tabrak Mobil Tronton, Suami Istri Pengendara Honda Vario Meninggal Dunia

23 April 2024 - 15:42 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL