IPM Surabaya Tertinggi di Jatim, Tapi Masih Banyak Pelajar Belum Bisa Bayar SPP Sekolah

SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya tahun 2022 sebesar 82,74 tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Meski mengalami kenaikan setiap tahunnya, masih banyak pelajar di Surabaya belum bisa bayar SPP sekolah.

“Bahkan hari ini, adik-adik kita, anak-anak kita yang SMA, masih ada yang tidak bisa ikut ujian karena tidak bisa bayar SPP. SMP juga ada yang belum bisa ambil ijazahnya. Ini yang harus kita kebut (tuntaskan),” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Surabaya, Selasa, 22 November 2022.

Meski IPM Surabaya tertinggi di Jatim, Eri menyadari masih ada persoalan khususnya dalam dunia pendidikan yang harus segera diselesaikan. Salah satunya adalah masih adanya pelajar SMA sederajat yang terkendala terkait biaya sekolah.

“Sebenarnya IPM ini adalah penilaian. Tapi buat saya, sebenarnya masih jauh dan kita harus memperbaiki lebih baik lagi. Karena IPM juga dilihat dari lamanya satu orang ini menempuh jalur pendidikan,” katanya.

Jika persoalan pendidikan ini dapat diselesaikan, lanjut Eri, pihaknya optimis IPM Surabaya bisa lebih tinggi dari angka 82,74. Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun membutuhkan keterlibatan semua elemen. “Maka disitulah pemerintah tidak bisa sendiri. Karena ketika semua elemen ini bergerak, maka kita akan tahu kekurangan-kekurangan dan kelemahan kita di mana,” ujarnya.

Karena itu, bagi Eri, IPM hanya sebagai acuan atau tolak ukur untuk memperbaiki segala kekurangan yang ada pada sebuah kota. Ia pun mengakui, masih banyak pekerjaan rumah (PR) di Kota Pahlawan yang harus segera diselesaikan. “Masih banyak PR kita untuk umat yang harus kita jalankan. Karena seharusnya bisa jauh lebih tinggi kalau anggaran ini bisa tepat dengan angka-angka (indikator penilaian) IPM, kita sentuh di sana, maka bisa jauh lebih tinggi,” katanya.

Sebagai diketahui, selama beberapa tahun terakhir, BPS mencatat bahwa IPM Kota Surabaya mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 sebesar 82,23 dan meningkat di tahun 2021 menjadi 82,31. Kemudian pada tahun 2022, IPM Kota Surabaya mencapai 82,74 yang merupakan tertinggi di Jawa Timur.

Nilai IPM tersebut menunjukkan bahwa kualitas pembangunan manusia di Kota Surabaya berada pada kelompok status kategori “Sangat Tinggi” (IPM ≥ 80).

Pemulihan ekonomi sosial di tengah pandemi Covid-19, telah membawa pengaruh terhadap IPM di Kota Surabaya. Termasuk pula terhadap meningkatnya seluruh indikator pembentuknya, baik indeks kesehatan, indeks pendidikan, maupun indeks pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan. (Amal/Hasin)

Leave a Comment