SUMENEP, Lingkarjatim.com – Madura berduka. KH Ahmad Basyir Abdullah Sajad, cucu pendiri Ponpes Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jatim meninggal dunia. Kabar duka atas sosok kharismatik dan bersahaja ini, menjadi viral di dunia medsos, seperti WhatsApp dan Facebook, sejak Sabtu pagi.
Wakil Sekretaris DPC PKB Sumenep, M Rusydi, membenarkan kabar KH A. Basyir AS wafat. Kepada MataMaduraNews.com, M Rusydi mengaku mendapat informasi sejak pagi dari koleganya. “Iya benar. Tadi pagi, (Sabtu, 15/7/2017,red.) sekitar pukul 05.00 WIB, KH. Basyir AS berpulang di RSI Jemur Sari, Surabaya. InsyaAllah jam 2 siang ini, beliau disemayamkan di Asta Kiai di sekitar Ponpes Annuqayah,” terangnya, via telpon.
Almarhum sebagai Pengasuh Ponpes Annuqayah, Daerah Latee, Guluk-Guluk. Selama hidup, almarhum selalu mencurahkan tenaga dan pikiran untuk kemaslahatan agama dan ummat.
Bahkan di usia begitu sepuh, almarhum masih tercatat sebagai Rois Suriyah PCNU Sumenep. Hampir dua puluh tahun, almarhum aktif di DPC PKB Sumenep. Beliau juga tercatat salah satu pendiri PKB di Sumenep.
Sikap kokoh atas ideologi yang diyakininya, tidak pernah goyah pendirian. Apa pun yang berbau PKB dan NU selalu beliau perjuangkan. Entah lewat doa yang tersembunyi maupun melalui fatwa-fatwa politik keagamaan.
Kendati sangat amat dekat dengan sosok para Bupati Sumenep, almarhum nyaris tidak menyentuh Pendopo Kabupaten. Sebaliknya, Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim usai dilantik di periode kedua, memilih sowan lebih dulu ke dhalem almarhum, sebelum memasuki Pendopo Kabupaten.
M Rusydi saat dihubungi MataMaduraNews.com, mengaku sedang sibuk menghubungi para pengurus DPC-PAC PKB agar ikut mengantar sosok yang menjadi tauladannya ke tempat istirahat terakhir.
Selamat Jalan Kiai Basyir. Semoga amal dan bhakti jenengan kepada ummat dan agama menjadi catatan khusus di hadapan Allah Swt. Amien. (red)