SURABAYA, Lingkarjatim.com – Kepala Bagian Keamanan Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Edi Mulyono kepada Lingkarjatim.com, Senin (8 Mei 2017) mengatakan, ada dua moment paling rawan pencurian di masjid Al-Akbar yakni pada bulan Ramadan dan hari minggu.
“Saat Ramadan disini ada pembagian takjil dan orang- kadang rebutan, sehingga setelah itu ada yang kehilangan. Hari minggu juga rawan disini karena banyak pengunjung,” jelasnya
Selain itu menurutnya, jemaah yang datang kadang teledor menjaga barang berharganya. Biasanya mereka ketika shalat, barangnya ditaruh dibelakangnya sehingga sangat memudahkan pencuri untuk mengambilnya.
Edi sangat mengecam terhadap orang yang berani mencuri ditempat suci seperti masjid ini. Katanya, orang yang mencuri di masjid Al Akbar hingga tiga kali dijamin tertangkap. “Mencuri tiga kali, disini pasti ketemu. Kalau ketemu akan hancur pelakunya,” ucapnya dengan nada geram.
Sementara itu, salah satu security Masjid Al-Akbar Surabaya, Waris, menjelaskan selain hari minggu, pada bulan Ramadan Masjid Al-Akbar membagikan sekitar 3.000 takjil. Ketika masyarakat melakukan antrian pasti ada yang lapor kehilangan kepada security. “Antrian takjil itu dijadikan peluang oleh pencuri. Selain itu juga, biasanya kalau jemaah tertidur, tas serta HP yang sedang dicas itu akan diambil,” ujarnya.
Diceritakan Waris, dua minggu yang lalu security berhasil menangkap dua pelaku pencurian. Satu komplotan pencuri itu mengambil HP jemaah yang sedang shalat. Mujurnya ada saksi yang melihat. “Awalnya pencuri itu tidak mengaku, namun setelah digeledah baru barang buktinya ketemu. Kedua pelaku itu sudah diserahkan ke Polisi,” ujarnya.
Ia menghimbau kepada para jemaah untuk berhati-hati karena masjid yang dianggap suci belum tentu aman. Dimana pun tempatnya, kalau ada kesempatan, pencuri akan beraksi. ”Jangankan di masjid sini mas, di Masjid Madinah juga bisa terjadi pencurian kalau lengah,” tegasnya. (sul/diq)