Hidup Sebatangkara, Nenek Tua di Giligenting Butuh Uluran Tangan

Nenek Asbiya dan rumah reotnya

SUMENEP, Lingkarjatim.com – Asbiya (64 tahun), warga Dusun Aengkarang, Desa Gedugan, Kecamatan Giligenting, Sumenep, Jawa Timur selama ini harus hidup sebatangkara di gubuk reotnya.

Salah satu pemuda setempat, Hamsun mengatakan, selama ini nenek tua rentah itu harus tidur dalam kedinginan ketika hujan datang, karena kondisi rumahnya yang tidak laiak huni sehingga air hujan masuk kedalam rumah.

Kata dia, selama ini nenek Asbiya tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah. “Kalau dari pemerintah, selama ini tidak pernah dapat bantuan sama sekali,” kata Hamsun, Selasa (25/6/2019).

Bahkan, kata dia, untuk makan saja, kadang kala harus dibantu oleh tetangganya. Karena setiap hari wanita tua itu harus pergi kelaut untuk mengais rejeki, itupun kalau cuaca lagi bersahabat. “Untuk makan saja kadang harus dibantu tetangganya mas,” tambahnya.

Saat ini, pihaknya melalui Ikatan Keluarga Pemuda Lombi (IKPL) berupaya membantu nenek itu dengan memperbaiki rumahnya. “Saat ini kami hanya bisa membantu seadanya. Kami hanya bisa membantu memperbaiki lantai rumah nenek ini. Karena kondisi jalan lebih tinggi dari lantai, kalau hujan air masuk,” tegas ketua IKPL itu.

Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk bisa memberikan bantuan kepada nenek itu. Sehingga bisa hidup dengan laiak. “Kami harap pemerintah bisa membantu. Karena selama ini memang tidak pernah ada bantuan sama sekali dari pemerintah,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sumenep, Aminullah belum bisa dimintai konfirmasi. Dihubungi sambungan telephon whatsappnya tidak diangkat meski nada sambungnya terdengar aktif. “Sy (Saya) tidak masuk kantor,” balas Minol singkat pasca dihubungi via thelephone whatsappnya. (Lam/Lim)

Leave a Comment