Harga Cabai di Pasaran Jatim Meroket Hingga Rp90 Ribu Per Kg

Salah satu pedagang cabai

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Pedagang komoditi di sejumlah pasar tradisional di daerah Jawa Timur mengeluh tingginya harga cabai di kisaran Rp70 hingga Rp90 ribu per kilogram. Tingginya harga cabai itu terpantau di sejumlah pasar di Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.

Maisurah, 46, salah satu pedagang di Pasar Karah Agung I, Surabaya, mengatakan harga cabai naik mulai pertengahan bulan Juli 2019. Dari harga normal Rp30 ribu per kg, naik menjadi Rp90 ribu per kg. “Saya gak tau kok harganya tiba-tiba mendadak langsung tinggi,” kata Maisurah, ditemui di Pasar Karah, Surabaya, Jumat (2/8/2019).

Ibu dua anak itu mengatakan, saat ini harga cabai merah keriting di kisaran Rp70-80 ribu per kg, naik dari harga normal sebesar Rp30 ribu/kg. Sedangkan cabai rawit merah Rp70 hingga Rp90 ribu/kg dari harga normal Rp20 ribu sampai Rp25 ribu/kg. Sedangkan harga cabai rawit hijau Rp60 ribu/kg dari harga normal Rp25 ribu/kg.

“Harga cabai tinggi sudah hampir sebulan terakhir. Susah kalau harganya terus mahal begini. Pedagang mengeluh, pembeli juga mengeluh,” ujarnya.

Hamidah, salah satu pedagang di Pasar Baru, Kabupaten‎ Gresik, mengatakan harga cabai saat ini naik menjadi di kisaran Rp70 hingga Rp100 ribu per kg. Padahal, sebelumnya harga cabai di pasaran sebesar Rp30 hingga Rp40 ribu per kg. “Harga cabai terlalu mahal, pembeli jadi sepi. Saya juga bingung mesti gimana,” kata Hamidah, saat dihubungi.

‎Menurut perempuan asal Gresik Pojok itu, tingginya harga cabai karena minimnya panen cabai dari petani, terganggu akibat kemarau panjang yang akhir-akhir ini melanda Jatim. “Dari petani sepi, saya kulaan cabai hanya bisa sedikit sekitar 5-10 kg. Selain harga mahal, pembeli juga sepi,” kata Ibu tiga anak itu.

Meroketnya harga cabai itu, Hamidah mengaku mempengaruhi pendapatan para pedagang. Sehingga, hanya berani memasok 5-10 kg cabai setiap harinya. “Kalau biasanya pas harga murah itu jualnya bisa sampai 30-40 kg setiap harinya,” ujarnya.

Mahalnya harga cabai tersebut dikeluhkan salah satu pelangggan yang sekaligus pedagang makanan, Syafiyah, 43. Untuk mensiasatinya, dia menggunakan cabai keriting kering yang harganya lebih murah. “Jadinya beli yang murah aja, cabai yang dikeringkan. Cuma Rp12.000 sebungkus,” kata Mba Syifa’, sapaan akrabnya.

Mereka berharap, pemerintah seegera mengambil sikap krena cabai merupakan salah satu kebutuhan pokok. Jika tidak, tingginya harga cabai bakal berdampak terhadap komoditi lainnya.

Sementara harga sejumlah komiditi lainnya masih stabil. Antara lain harga beras sebesar Rp11 ribu per kg, gula pasir Rp12.500 per kg, telur Rp22 ribu per kg. (Mal/Lim)

Leave a Comment