Hanya 17 dari 23 Kabupaten Ajukan Bantuan Kekeringan ke Pemprov Jatim

Kepala BPBD Jatim, Suban Wahyudiono

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Sebanyak 23 dari 38 Kabupaten di Jawa Timur mengalami kekeringan. Dari jumlah itu, hanya 17 Kabupaten yang mengajukan bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.

“Tapi dari 17 kabupaten tersebut, hanya enam kabupaten yang lengkap administrasinya dalam mengajukan bantuan,” kata Kepala BPBD Jatim, Suban Wayudiono, dikonfirmasi, Rabu (15/8).

Adapun enam kabupaten itu, yakni Kabupaten Mojokerto, Pasuruan, Tuban, Sumenep, Pamekasan, dan Sampang. Menurut Suban, saat ini bantuan dari Pemprov Jatim itu dalam proses pencairan.

“Sementara untuk kabupaten lainnya masih harus melengkapi administrasi,” ujarnya.

Suban mengatakan ada dua upaya yang dilakukan untuk mengatasi kekeringan tersebut, yakni jangka panjang dan jangka pendek. Untuk jangka pendek, Pemprov dan pemerintah setempat melakukan dropping air untuk kebutuhan masyarakat dengan menggunakan mobil tangki.

Kemudian untuk jangka panjang adalah membuat sumur bor, memasang pipa, dan membuat waduk.

“Sudah ada beberapa daerah yang mendapat bantuan air sebanyak 1 tangki berisi 6.000 liter untuk setiap desa per hari, misalnya di Mojokerto, Sumenep, Sampang, dan Pasuruan,” ujarnya.

Berdasarkan data BPBD Jatim, hingga saat ini ada sekitar 442 desa tersebar di 27 Kabupaten di Jatim mengalami kekeringan. Di desa itu, sebanyak 199 desa tidak ada air dan 223 desa potensi masih ada air.

“Sebanyak 126 desa diantaranya sudah dibantu dikerjakan Dinas PU Cipta Karya untuk drop air bersih,” katanya.

Pihaknya merinci dari 23 kab yang mengajukan bantuan, baru 17 kab yang sudah dikirim air. Dari 17 kab itu, hanya 6 kab yang sudah lengkap administistrasi. Yaitu, Sumenep, Sampang, Probolingo, Pasuruan, Mojokerto dan Tulungagung.

“Ada 118 desa yang sudah di drop air. Tiap hari, satu desa di drop 1 tangki (6 ribu liter) air,” kata Suban. (Mal/Lim)

Leave a Comment