BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Hadir dalam acara pelantikan Pengurus Komisariat PMII STIT Al-Ibrahimy Bangkalan, Minggu (20/9) siang. Syafiudin Asmoro menyampaikan sejumlah pesan bagi para mahasiswa. Didaulat menjadi keynote speaker pada kegiatan tersebut, anggota Komisi V DPR RI ini mengajak para mahasiswa untuk ikut berjuang memberi kontribusi bagi kemajuan rakyat. Khususnya masyarakat Bangkalan , yang secara indeks pembangunan manusia masih berada di peringkat kedua paling rendah di jawa Timur.
“Coba lihat sejarah, pemuda madura tercatat sebagai bagian penting dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan. M Tabroni adalah pemuda asal Pamekasan. Dia adalah salah satu pemimpin dalam kongres pemuda pertama yang menjadi cikal bakal perjuangan kemerdekaan,” ujar Syafiudin dihadapan ratusan mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut.
Lebih lanjut syafiudin juga mengajak mahasiswa untuk mengingat sejarah Pangeran Trunojoyo. Pemuda yang mampu memimpin pemberontakan terhadap hegemoni raja amangkurat pemimpin kerajaan Mataram. Karenanya pemuda madura harus aktif terlibat dalam pembangunan sebagaimana para pemuda terdahulu.
“Jadi bukan jamannya lagi sekarang pemuda madura rebutan lahan parkir, rebutan wilayah kekuasaan. Kita harus berubah, sambut pembangunan dan industrialisasi kedepan dan terlibatlah sebisa mungkin,” imbuh politisi PKB itu.
Pada kesempatan tersebut Syafiudin juga menceritakan masa lalunya yang tidak mudah. Saat seusia mahasiswa, dirinya masih berjuang sendiri di jalanan sebagai supir dan kernet. Karena itu dirinya tak pernah merasakan nuansa dan dinamika yang dirasakan mahasiswa. Oleh karena hal itu, mahasiswa harusnya bersyukur diberi kesempatan dapat mengenyam pendidikan tinggi. Dan karenanya pula, para mahasiswa harus mampu mencapai raihan yang lebih tinggi di masa depan, dibanding apa yang sudah diraih Syafiudin sejauh ini.
“Jadi adik-adik lebih mujur dari saya, sebagai kaum intelektual harusnya secara prestasi kalian bisa lebih baik dari saya,” terangnya.
Maka dari itu syafiudin berharap mahasiswa dapat menjadi pengawal proses pembangunan Madura kedepan. Dimana dengan kebijakan strategis nasional pemerintah, yakni Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019, madura beberapa waktu kedepan akan menjadi salah satu kawasan percepatan pembangunan ekonomi. Dengan Perpres tersebut, sedikitnya terdapat anggaran pembangunan senilai 54 triliun rupiah. Untuk empat kabupaten di Madura. (jos)