SURABAYA, Lingkarjatim.com – Bantuan untuk korban bencana tsunami dan gempa di Palu, Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), terus mengalir. Kali ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengirim bantuan kemanusiaan berupa tenaga relawan dan logistik ke beberapa daerah lainnya yang tertimpa bencana di Sulteng.
“Saya sudah menginstruksikan ke dinas terkait untuk mengirimkan bantuan dan memberangkatkan personel ke lokasi gempa sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri,” kata Gubernur Jatim, Soekarwo, di Surabaya, Senin (1/10).
Pakde Karwo, demikian ia disapa, mengatakan ada beberapa dinas di Pemprov Jatim yang dilibatkan untuk membantu korban bencana di Sulteng. Yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daereh (BPBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.
“Masing-masing dinas mengirim dua personel yang tugasnya melakukan identifikasi secara cepat, terkait apa yang sangat dibutuhkan di lapangan sekaligus berkoordinasi dengan BPBD setempat agar bantuan tepat sasaran. Jadi untuk saat ini ada enam personel yang dikirim ke Sulteng,” kata Pakde Karwo.
Tak hanya personel, Pemprov Jatim juga mengirimkan bantuan logistik untuk korban bencana di Sulteng. Di antaranya 10 paket bantuan peralatan tenda pengungsi, 33 paket yang terdiri dari sembako dan kebutuhan lainnya.
“Untuk saat ini yang sangat dibutuhkan karena masyarakat masih cemas berada di rumah atau bangunan. Sementara untuk bantuan keuangan akan kami bicarakan dengan Sekdaprov Jatim biar nanti segera disalurkan,” katanya.
Pakde Karwo mengaku telah memerintahkan agar tim yang dikirim ke Sulteng langsung berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan BNPB yang sudah berada di lokasi bencana. Ia juga memastikan secara lengkap bahwa tim identifikasi dari Jatim yang berangkat sudah berada di Makassar dan sedang mengupayakan mobilisasi ke lokasi bencana serta bergabung dengan tim.
“Tugas tim adalah masyarakat yang mengalami trauma, termsuk terkait perlengkapan yang dibutuhkan,” katanya.
Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) dengan terpusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02 WIB, Jumat 28 September. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan tsunami. Gelombang air setinggi 1,5 hingga 3 meter menghantam Palu.
Akibat bencana itu, setidaknya ada 832 orang yang tewas, dengan 540 orang lainnya mengalami luka berat. Jumlah korban dapat bertambah, karena masih ada yang dilaporkan hilang. Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan data terbaru pada hari ini bahwa jumlah sementara korban meninggal dunia menjadi 832 jiwa. (Mal/Lim)