Lingkarjatim.com – Bangkalan, Puluhan orang dari tokoh masyarakat Kecamatan Labang Bangkalan, Muspika, perwakilan Muspida, anggota DPRD Bangkalan dan para aktivis yang menghadiri dialog rakyat di gazebo jembatan Suramadu sisi Madura, Kamis (04/05/2017). Dialog rakyat tersebut digelar oleh Forum Masyarakat Labang (Formal).
Dialog yang bertemakan “BPWS Dalam Sorotan Masyarakat Tempatan” itu bertujuan untuk menyoroti keberadaan BPWS dalam pembangunan di Bangkalan khususnya di sekitar jembatan Suramadu.
Ketua Formal, Hai Molabama menyatakan bahwa selama bertahun-tahun keberadaan BPWS tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan di sekitar Suramadu sisi Madura. “Ada beberapa poin yang menjadi tolak ukur bahwa BPWS telah gagal melaksanakan pembangunan di sekitar Suramadu,” ungkapnya.
Menurutnya, poin-poin itu di antaranya adalah situasi dan kondisi masyarakat yang mulai termarginalkan, kesejahteraan ekonomi masyarakat yang semakin memprihatinkan. “Itu bukti bahwa BPWS selama ini tidak pernah melibatkan masyarakat sekitar dalam setiap pembangunan,” imbuhnya.
Hai menganggap masyarakat sekitar Suramadu sisi madura (tempatan) selama ini hanya menjadi objek dan suporter dari program-program BPWS. Seharusnya, masyarakat sekitar adalah pihak yang paling tahu tentang kondisi di area sekitar jembatan Suramadu. “BPWS ini telah gagal meningkatkan kesejahteraan rakyat Madura sesuai dengan tujuan awal BPWS dibentuk,” tuturnya.
Atas nama masyarakat sekitar ia menyatakan sikap untuk siap membantu dan bekerja sama dengan BPWS dalam rangka melaksanakan pembangunan dan pendampingan masyarakat.
Pihaknya, juga siap menyukseskan agenda BPWS selama melibatkan dan bermanfaat bagi masyarakat. “Tapi apabila masyarakat tidak dilibatkan kami akan boikot semua program BPWS,” pungkasnya. (GAZAN)
