Menurut Gatot, tahanan berhasil kabur dengan menjebol tembok menggunakan sikat gigi bekas, lalu melompati tembok pembatas.
“Kaburnya Nawahi dari sel pengasingan menggunakan bekas sikat gigi. Alat itu digunakan untuk mengkorek tembok hingga jebol. Dan kebetulan bangunan ini sudah lama tidak direhab, sudah tua dan tidak layak lagi. Tinggi pembatas saja tidak standart, hanya tinggi kurang dari tiga meter. Andai napi kabur ya gampang loncatnya. Naiki tembok saja itu gampang kaburnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sampai berita ini ditulis Kepala Rutan IIB Sampang, Gatot Tri Raharjo belum bisa memastikan identitas yang di duga membantu kaburnya tahanan tersebut.
Padahal di waktu yang berbeda menurut keterangan Kasubsi pelayanan Rutan, Mashuri semua area rutan sudah terpasang CCTV yang seharusnya bisa sangat membantu untuk mengungkap pelaku yang membantu tahanan hingga berhasil kabur tersebut.
“Kami tidak bisa mereka-reka untuk waktu dan cara yang digunakan untuk melarikan diri. Cuma yang jelas kantor rutan dilengkapi dengan CCTV, jadi kami akan mengecek kepastiannya,” ucap Mashuri kepada media lingkarjatim Senin (14/02/22) lalu.
Tidak hanya itu bahkan, Gatot juga mengatakan bahwa petugas penjaga Rutan rutin melakukan pengecekan satu jam sekali. Bahkan, setiap pergantian petugas melakukan mengecek secara bersamaan.(Jamaluddin/Hasin)