Empat Jam Pasca Imunisasi, Balita di Sampang Meninggal

KEHILANGAN : Keluarga Aqifah hanya bisa melihat foto kenangan anak pertamanya.

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Nur Aqifah, seorang bayi yang baru berumur 11 hari di Dusun Klobur, Desa Sawah Tengah, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang menghembuskan nafas terakhirnya usai mendapat imunisasi BCG pada 11 Februari lalu.

Anak pertama pasangan Zainal Arifin (31) dan Novita Sari (21) itu dikabarkan sakit dan kemudian meninggal dunia empat jam setelah mendapat suntikan vaksin dari petugas medis.

Zainal Arifin menceritakan bahwa sebelum mendapat suntikan vaksin tersebut, anaknya dalam kondisi sehat dan berperilaku selayaknya balita pada umumnya. Namun usai dilakukan suntikan vaksin kondisi bayi malang tersebut menunjukkan perubahan yang signifikan.

“Awalnya tidak sakit dan kondisinya sehat bugar sebelum divaksin, setelah disuntik kondisi tubuh anak saya mulai berubah, tubuhnya panas diare dan menangis terus sempat kayak kejang,” ceritanya.

“Setelah itu dibawalah ke Ibu Bidan yang memberikan vaksin itu, sesampainya disana petugas medis bilang sudah meninggal,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa keanehan tersebut diketahui setelah keluarga korban hendak melakukan pemakaman, dimana ada bekas biru lebam disekitar wajahnya.

“Ada bekas biru kayak lebam itu, tahu kalau ada kelainan saat hendak dimakamkan di bagian pipi dan hidung,” tambahnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang Agus Mulyadi Jawa Timur, membantah kabar yang beredar di media sosial mengenai bayi yang meninggal dunia karena imunisasi. Bahkan pihaknya mengaku sampai saat ini berdasarkan teori dan penelitian tidak pernah ada imunisasi menyebabkan kematian.

“Tidak benar jika ada bayi meninggal dunia karena imunisasi,” katanya.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa penyebab kematian bayi berumur 15 hari itu bukan imunisasi. Bahkan ia mengaku telah melakukan klarifikasi kepada petugas medis yang menangani kasus tersebut.

“Yang dilakukan adalah sesuai dengan prosedur layanan medis yang telah ditetapkan,” kelitnya.

(Abdul Wahed)

Leave a Comment